JATIMPOS.CO/SITUBONDO - Aksi demontrasi besar-besaran yang melibatkan ribuan massa kembali  dilakukan lembaga swadaya masyarakat (LSM) GP Sakera dan lembaga bantuan hukum (LBH) GKS  Basrah, Senin (17/10/2022).

Mereka kembali turun ke jalan guna menyampaikan aspirasi masyarakat dan mendesak pihak kepolisian lebih obyektif dan transparan dalam menangani suatu masalah. Utamanya terkait beberapa laporan yang terkesan kurang diperhatikan oleh pihak kepolisian.

Aksi damai ribuan pendemo ini dimulai dari alun-alun kota menuju depan Mapolres Situbondo. Di depan kantor Polres Situbondo para pendemo langsung melakukan orasi. Supriono selaku orator dan advokat mempertanyakan proses penegakan hukum yang dinilainya lamban dalam menegakkan supremasi hukum terutama laporan terkait masalah tindak pidana penipuan dan penggelapan (pasal 372- 378). 

Yang kedua adalah masalah tambang ilegal  yang menurut mereka ada beberapa tambang yang beroperasi di Kabupaten Situbondo tidak mempunyai ijin yang lengkap, sehingga pemerintah daerah dirugikan.

Untuk itu LBH  Basrah dan GP Sakera melaporkan ke pihak Kepolisian Resort Situbondo beberapa bulan lalu beserta pemilik tambang ilegal, namun anehnya miskipun sudah dilaporkan, namun sampai saat ini pihak kepolisian belum merespon. Meski prosesnya sudah sampai tahap penyidikan tapi belum ada tersangkanya.

"Bukti lainnya dari belasan yang kami laporkan belum satupun yang di jadikan tersangka sampai hari ini," jelas Supriono dalam orasinya.

Pendemo pun minta hukum ditegakkan tanpa pandang bulu. Dan yang ketiga masalah maraknya mobil bodong yang berkeliaran di wilayah hukum Situbondo yang juga harus ditertibkan. 

Masa pendemo merasa kecewa kepada pihak kepolisian terutama kepada Kapolres Situbondo. Massa berharap bertemu Kapolres namun nyatanya tak bisa, dan hanya ditemui Wakapolres.

Massa tidak puas, mereka berjanji akan menyampaikannya secara langsung kepada kapolres apa yang menjadi tuntutannya. Para pendemo berjanji akan turun ke lagi jalan dan berdemo apabila  tuntuannya tak dihiraukan. "Kami akan menurunkan massa yang kebih besar dari sekarang," tegas orator itu.

Taufik selaku orator dan koordinator aksi mengatakan sangat kecewa dengan kapolres yang tak mau menemuinya. "Kapolres tidak ada alasan untuk menunda masalah karena ini sudah ditangani Polda namun Polda melimpahkannya pada Polres Situbondo.

"Apabila tiga poin ini tidak di tidak diproses maka bisa dipastikan, kami akan turun jalan lagi," ujar Taufik. (as'ad/mis )