JATIMPOS.CO/KABUPATEN MOJOKERTO - Bupati Mojokerto H. Muhamad Al Barra Lc Mhum melakukan peletakan batu pertama pembangunan jembatan Talun Brak yang menghubungkan Dusun Talunbrak dan Dusun Talunblandong, Kecamatan Dawarblandong, Rabu (16/4/2025).
Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Bupati Mojokerto dr. Muhamad Rizal Octavian, perwakilan Bupati Gresik dari Asisten Perekonomian dan Kesra, Forkopimda, Bakorwil Bojonegoro, BBWS, sejumlah kepala OPD, Camat Dawarblandong, dan para kepala desa se-Kecamatan Dawarblandong.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto, Renaldi Rizal Sabirin, menjelaskan bahwa jembatan akan dibangun secara permanen dengan panjang 60 meter dan lebar 6 meter.
"Sebelumnya, jembatan ini hanya bisa dilewati kendaraan roda dua, tapi sering rusak. Dan jembatan ini mengalami kerusakan beberapa kali, dan yang paling parah pada tahun 2018 dan tahun 2021 karena sungai Lamong ini sering mengalami luapan, dan tahun 2021 kemiringan jembatan mencapai 70 persen sehingga tidak mungkin dilakukan pembenahan” ungkap Kadis PUPR.
Lanjut dikatakan Renaldi panggilan akrab Kadis PUPR, kerjasama antara BPBD Kabupaten Mojokerto dan Dinas PUPR kabupaten Mojokerto, untuk mendapatkan bantuan hibah ke BNPB terus dilakukan dan tahun 2025 akhirnya berhasil. “ Pembangunan rekonstruksi jembatan Talunbrak ini masuk dalam proyek strategis kabupaten Mojokerto dan masuk 100 hari program kerja bupati Mojokerto.” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Mojokerto Muhamad Al Barra, Lc, M.Hum, menegaskan bahwa pembangunan jembatan Talun Brak merupakan bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap kebutuhan masyarakat. “Meski sempat dibangun pada 2021 dan mengalami kerusakan pada 2022, baru tahun ini bisa dimulai kembali secara menyeluruh. Harapan saya, jembatan ini dapat mempercepat aktivitas masyarakat dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan sosial,” ujarnya.
Ia juga meminta dukungan masyarakat agar pembangunan dapat berjalan lancar, tepat waktu, dan tepat sasaran. “Kalau sudah selesai, kita semua bisa menikmati manfaatnya. Tidak hanya warga Mojokerto, tetapi juga masyarakat Gresik di wilayah perbatasan,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu Gus Barra, menyampaikan bentuk jembatan permanen di desain agar awet, kuat dan tahan lama, “ jembatan Talun Brak dibangun dengan konstruksi tanpa penyangga tengah agar bebas dari sampah yang menyangkut dan tahan terhadap abrasi,” jelasnya.
Pembangunan jembatan Talun Brak ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam peningkatan infrastruktur pedesaan serta mendukung konektivitas antarwilayah.
Terpisah, Kepala Desa Talunblandong, Anton Siorapto, SH, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Pusat dan Pemkab Mojokerto atas terealisasinya pembangunan jembatan permanen tersebut. Ia mengisahkan bahwa sebelumnya jembatan ini hanya berupa sasak bambu. Pada tahun 2001, jembatan sempat dibangun menggunakan dana APBD sebesar Rp.60 juta oleh Bupati Achmady, namun mengalami kerusakan parah akibat banjir bandang pada 2018. Meski sempat diperbaiki menggunakan Dana Desa tahun 2022, jembatan kembali rusak dan tak dapat digunakan. Kini, melalui usulan pemerintah desa dan dibantu pemkab Mojokerto yang mendapat respons dari BNPB RI, pembangunan jembatan permanen akhirnya dimulai.
“Kami sangat berterima kasih, pada Pemerintah pusat, serta Bupati Mojokerto telah bantu usahakan bantuan jembatan talun brak, karena jembatan ini sangat vital. Menghubungkan warga dua dusun dan bahkan wilayah utara yang masuk Kabupaten Gresik. Dengan jembatan permanen, masyarakat bisa beraktivitas dengan lancar, ke sekolah, ke pasar, hingga ke sawah. Dampaknya sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi,” ujar Anton. ( din/ adv)