JATIMPOS.CO/KABUPATEN MADIUN – Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Kabupaten Madiun menggelar operasi penertiban pelajar yang membolos sekolah pada Selasa (9/9/2025). Dalam razia tersebut, petugas menemukan sejumlah pelajar nongkrong di warung dan area publik saat jam belajar, bahkan salah satu pelajar kedapatan menyimpan alat kontrasepsi di dalam dompetnya.

Operasi yang dikenal dengan sebutan Razia Kasih Sayang itu menyasar dua kelompok, yakni aparatur sipil negara (ASN) yang berkeliaran pada jam kerja serta pelajar yang bolos sekolah. Razia digelar di sejumlah warung, ruko penyewaan PlayStation, serta titik keramaian di sekitar Caruban dan Pusat Pemerintahan (Puspem) Kabupaten Madiun.

Kepala Seksi Pembinaan, Pengawasan, dan Penyuluhan Satpol PP Kabupaten Madiun, Tatik Wiyati, menyebutkan bahwa dalam operasi kali ini tidak ditemukan ASN yang melanggar. Namun, petugas mendapati sejumlah pelajar sedang nongkrong di warung sekitar Kecamatan Mejayan.

“Sebagian besar kabur saat mengetahui ada razia. Beberapa barang milik pelajar seperti tas, dompet, dan telepon genggam sempat tertinggal dan kami amankan,” ujar Tatik saat dikonfirmasi.

Beberapa jam kemudian, pelajar yang barangnya tertinggal datang ke kantor Satpol PP. Dari hasil pemeriksaan, tas yang dibawa berisi seragam sekolah dari sejumlah SMA dan SMK di Kabupaten Madiun, seperti SMA Negeri 1 Pilangkenceng, SMA Negeri Saradan, SMK Negeri 1 Mejayan, hingga SMK Model Mejayan. Saat memeriksa dompet salah satu pelajar, petugas menemukan dua buah kondom.

Menindaklanjuti temuan itu, Satpol PP memanggil orang tua serta pihak sekolah untuk memberikan pembinaan. Tatik menegaskan, razia serupa akan terus dilakukan untuk mencegah pelajar membolos serta sebagai upaya pencegahan kenakalan remaja.

“Harapannya, operasi ini bisa membuat pelajar jera dan kembali fokus belajar. Pengawasan ini juga perlu menjadi tanggung jawab bersama antara orang tua, sekolah, dan masyarakat,” tutur Tatik. (jum).