JATIMPOS.CO/SUMENEP - Kapal Motor (KM) Arim Jaya yang membawa 43 penumpang tenggelam di perairan Kepulauan Giliyang Kabupaten Sumenep Madura, Senin (17/6/2019). Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mendengar kabar itu langsung memerintahkan OPD terkait mencari informasi, data dan penanganan secepatnya.

Dari total 43 orang penumpang, 2 orang meninggal dunia dan 11 orang lainnya masih dalam pencarian, 30 orang telah ditemukan selamat. Dari 11 orang hilang tersebut dua diantaranya adalah nahkoda dan ABK kapal.

“Akibat peristiwa tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa langsung bertindak cepat dengan memerintahkan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mencari data dan informasi lengkap serta melakukan penanganan darurat kejadian tersebut,” kata Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim, Aries Agung Paewai, S.STP, MM.

Kecelakaan laut yang menimpa perahu tambangan Kapal Motor (KM) Arim Jaya di selatan Pulau Giliyang, Senin (17/6), pukul 15.00 WIB membawa duka mendalam. Akibat cuaca buruk (ombak) hingga membalikkan KM Arim Jaya.

Menurut keterangan dari Pusdalop BPDP Jawa Timur, kecelakaan disebabkan oleh gelombang tinggi hingga membalikkan kapal. Berdasar data manifest, kapal tersebut mengangkut total 43 orang yang terdiri dari 1 orang nahkoda, 2 Anak Buah Kapal (ABK) dan 40 orang penumpang. Sebagian besar penumpang merupakan rombongan pekerja dari pulau Gowa Gowa.

Kapal tersebut berangkat dari Pulau Gowa Gowa pada pukul 15.10 WIB menuju pelabuhan Kalianget, Sumenep. Tepat 20 menit setelah keberangkatan dilaporkan terjadi cuaca buruk disertai gelombang tinggi di bagian selatan Pulau Gili Iyang yang mengakibatkan kapal terbalik.

Gubernur Khofifah langsung memerintahkan Dinas Perhubungan (Dishub), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan (Dinkes), Bakorwil Pamekasan, dan Biro Kessos Pemprov Jatim untuk melakukan langkah-langkah penanganan.

 

Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim, Aries Agung Paewai, S.STP, MM

 

"Ibu gubernur perintahkan OPD tersebut untuk terlibat secara cepat dan aktif bersama-sama aparat terkait dilapangan," ujar Aries Agung. Kelima OPD tersebut diminta untuk memonitor kondisi di lapangan dan diharapkan kondisi tersebut bisa tersampaikan secara langsung kepada Ibu Gubernur.

Aries menambahkan bahwa penting sekali untuk segera mendapatkan data yang akurat di lapangan perihal jumlah korban selamat, luka-luka maupun meninggal. Hal tersebut bertujuan untuk menentukan langkah yang tepat dalam proses penanganan para korban.

"Pemerintah daerah setempat diminta juga untuk saling berkoordinasi secara serius dalam pencarian korban, bersama Basarnas dan OPD pemprov. Jatim" jelasnya.

Saat ini pihak BPBD Sumenep menyatakan telah melakukan koordinasi dengan pihak Syahbandar Kalianget, serta Polres Sumenep untuk pencarian korban hilang. Total 10 personil BPDB Sumenep dan satu kapal BASARNAS , KM Widura, telah diterjurkan dalam proses pencarian malam ini. (nam/hms)