JATIMPOS.CO/LAMONGAN - Kasus bunuh diri kembali terjadi di Kabupaten Lamongan. Seperti terjadi hari ini terdapat dua kasus bunuh diri, diantaranya terjadi di Kecamatan Kedungpring dan Kecamatan Tikung, keduanya tewas dengan cara gantung diri, Senin (31/05/2021).
Kasus bunuh diri pertama terjadi di Desa Sidobangun Kecamatan Kedungpring, korban diketahui bernama Mariyanto (41) warga Desa Kacangan Kecamatan Modo yang keseharian berdomisili di Desa Sidobangun Kecamatan Kedungpring.
Korban ditemukan dibelakang samping rumah Zainul Muntah Desa Sidobangun Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan.
"Senin pagi, selepas dari pulang kerja istri korban mencari keberadaan korban karena tidak ada di rumah dan korban ditemukan sudah dalam keadaan tak bernyawa posisi gantung diri di pojok belakang rumah tetangganya," kata Kasubag Humas Polres Lamongan Iptu Estu Kwindardi. Senin (31/5/2021).
Estu menjelaskan, ditempat kejadian pihaknya tidak menemukan luka lain atau tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Posisi korban, sekitar 50 cm dari tanah ke kaki korban dan ditemukan menggantung di blandar rumah tetangganya.
Aksi nekat korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri ini diduga lantaran terlilit hutang, karena disekitar lokasi kejadian ditemukan sebuah amplop yang berisi pesan khusus buat istrinya untuk membayarkan hutang.
"Di TKP kami temukan tali plastik warna biru dengan panjang 180 cm dan sarung garis warna cokelat muda serta tangga bambu dengan panjang 408 cm, dan sebuah amplop bertuliskan "istriku kupenuhi janjiku seperti apa yang kau inginkan, utange sauri ya dek, itu tidak jalukanku" didalam amplop berisikan uang berisikan uang Rp. 455.000,- (empat ratus lima puluh lima ribu rupiah)," terang Estu.
Sementara kasus bunuh diri kedua terjadi di Desa Pengumbalanadi Kecamatan Tikung. Diketahui korban bernama Kamin (50) warga setempat.
Korban ditemukan sudah tidak bernyawa posisi menggantung dengan sarung dan ban karet diesel di gudang sawah milik H. Kuwan, warga Desa Pengumbalanadi.
"Pada saat saksi atas nama Muklis sewaktu mau masuk gudang mengambil sepet (Alat semprot hama) melihat kaki orang tergantung di balok kuda-kuda dalam gudang," kata Kasubag Humas Polres Lamongan Iptu Estu Kwindardi.
Melihat kaki menggantung, saksi kemudian tidak jadi masuk gudang dan berteriak memanggil temannya. Mereka pun melaporkan kejadian itu ke perangkat desa setempat dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tikung.
"Dari olah TKP petugas, terdapat bekas jeratan pada leher atas korban dan ada tubuh korban tidak ditemukan luka tanda tanda kekerasan ataupun luka," ujarnya.
Dari kejadian ini, kedua keluarga korban sudah ikhlas menerima kematian tersebut dan tidak bersedia atau keberatan di autopsi dengan membuat surat penyataan. (bis)