JATIMPOS.CO/BONDOWOSO - Naas menimpa Arbaiyah (70) dan suami, warga Desa Kalitapen, Kecamatan Tapen, Bondowoso. Rumahnya rata dengan tanah, akibat kebakaran yang terjadi pada Sabtu (28/8/2021) siang sekitar pukul 13.00 WIB.

Tak hanya itu, tabungannya yang merupakan hasil dari kerjanya bertahun-tahun menjadi buruh tani, serta harta benda lainnya pun hangus terbakar.

Dirinya sendiri mengalami luka bakar di lengan kanan dan kirinya.

Kepada awak media, Arbaiyah, menceritakan, saat kejadian dirinya sedang berada di kandang sapi yang berada tepat di belakang rumahnya, untuk memberikan makan sapi peliharaannya.

Pada saat yang bersamaan, ia melihat percikan api di salah satu kamar rumahnya. Tak berselang lama, api itu pun menjalar ke dinding rumahnya yang terbuat dari bambu.

"Pertama ada suara kretek-kretek begitu. Kalau bukan listrik apalagi," katanya.

Ia mengaku tak tahu pasti penyebab kebakaran tersebut. Namun, Arbaiyah menjabarkan saat itu ia sedang memasak menggunakan Magi Com. Sehingga, dirinya menduga kebakaran terjadi karena korsleting listrik.

Sementara itu, kobaran api yang nyaris menjalar ke rumah saudaranya, berhasil dipadamkan setelah warga bergotong royong, dan sebuah mobil Pemadam Kebakaran (PMK) saling bahu membahu.

Informasi dihimpun, kejadian itu juga membuat tiga ekor sapi di kandang korban mengalami luka bakar.

Mengetahui hal tersebut, Bupati Bondowoso KH. Salwa Arifin turun langsung memberikan bantuan, Senin (30/8/2021).

Di lokasi, dirinya didampingi oleh BPBD, Dinas Sosial, dan Dinas Permukiman, Satpol PP serta Bagian Kesra Pemkab Bondowoso memberikan bantuan sembako, pakaian layak pakai, serta kebutuhan sehari-hari lainnya.

Menurutnya, sudah menjadi kewajiban pemerintah daerah apabila ada musibah dan bencana yang menimpa salah satu warga.

"Kami harus memperhatikan, membantu apa yang dibutuhkan," ujarnya.

Bupati Salwa pun berjanji akan membangun kembali rumah yang habis dilalap si jago merah itu.

"Ukurannya RTLH (Rumah tidak layak huni, red) itu sudah," tegasnya.

Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Bupati Salwa Arifin menghimbau masyarakat agar tak sembarangan menyambung listrik yang berpotensi menyebabkan korsleting listrik.

Senada disampaikan oleh Kalaksa BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), Dadan Kurniawan yang mengimbau agar warga tetap berhati-hati, dan meningkatkan kewaspadaan.

"Jadi saya imbau warga tidak sembarangan dalam melakukan penyambungan kabel listrik," paparnya saat dikonfirmasi.

Terlebih kata dia, salah satu penyebab kebakaran yang paling rawan adalah korsleting listrik. " Warga harus lebih hati-hati," pungkasnya. (eko)