JATIMPOS.CO/LAMONGAN - Tim gabungan dari Satuan Operasional Kepatuhan Internal (Satopspatnal) Lapas Lamongan bersama Kodim 0812 dan Polres Lamongan menggelar razia blok hunian dan tes urine bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas kelas IIB Lamongan, Selasa (15/02/2022) malam.
Selain petugas keamanan, razia yang dipimpin langsung Plt. Kalapas Lamongan Mahrus juga dihadiri perwakilan LSM, tokoh masyarakat yang dihadiri Camat Lamongan serta Lurah Sidoarjo dan sejumlah awak media.
Plt. Kalapas Mahrus membagi tim sweeping menjadi 2 kelompok yang terjun ke lapangan dan masing-masing dipimpin oleh Kasi Adkamtib Suyanto dan Kasi Binadik & Giatja Dwi Achmad Sarifudin.
Plt Kalapas Lamongan Mahrus menyampaikan razia gabungan yang melibatkan berbagai unsur dengan menggandeng stakeholder terkait ini dalam rangka upaya deteksi dini pencegahan dan penanggulangan gangguan keamanan dan ketertiban demi mewujudkan pembangunan zona integritas di Lapas Lamongan.
"Ini bentuk sinergitas kita dengan instansi terkait, kita juga mengajak jajaran untuk bergerak dan memberikan bukti nyata dengan melakukan penggeledahan kamar WBP," ucap Mahrus usai kegiatan razia kepada sejumlah awak media.
Dalam kegiatan razia gabungan kali ini, seluruh ruangan sel narapidana dilakukan penggeledahan guna mencari barang barang terlarang dan juga diadakan tes urine mendadak kepada WBP secara random.
"Untuk sejumlah barang terlarang yang berhasil disita paling banyak berupa korek api dan alat cukur selebihnya ada paku, kartu remi, karet gelang, pisau kecil, sendok," beber Mahrus.
Selain itu, Mahrus berharap kegiatan yang melibatkan seluruh pihak ini dapat berlangsung secara berkala.
"Selain untuk menjalin silaturahmi dan kerja sama yang baik antar instansi, juga menjadikan langkah lapas Lamongan untuk berubah lebih baik sesuai dengan jargon yang selalu dikumandangkan yaitu berani berubah, luar biasa," tegas Mahrus.
Dalam kesempatan yang sama tim dokter Lapas Lamongan Dr. Heri Prawitno Marpaung menjelaskan dari 34 WBP yang menjalani tes urine secara acak semua hasilnya dinyatakan negatif.
"Dari 34 WBP yang jalani tes urine, semuanya dinyatakan negatif," tambah Dr. Heri.
Camat Lamongan Fahrurozi memberikan apresiasi atas kegiatan yang dilaksanakan pada malam ini terutama adanya keterlibatan tokoh masyarakat yang diikutsertakan.
"Saya sangat mengapresiasi dengan kegiatan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada Warga Binaan, karena hal ini sejalan dengan Program Lamongan yang MEGILAN." Ujarnya.
Senada juga disampaikan Nadhir Perwakilan dari LSM YAPSEM Lamongan mengapresiaai kegaiatan ini, karena selama ini terkadang kita lupa bahwa ada saudara kita yang sedang menjalani proses kehidupan di Lapas ini.
"Kedepannya semoga kita sesama warga Lamongan tidak bertemu di Lapas (menjadi Warga Binaan) dan kami akan terus berusaha yang terbaik untuk terlibat dalam pembinaan rohani, pemberdayaan sosial, dan advokasi bagi WBP," tutur Nadhir.
Berdasarkan data Lapas Lamongan per hari Selasa (15/02/2022) kapasitas terjadi overcapacity (231%), dari kapasitas hunian berjumlah 205 orang yang telah menjadi 484 orang yang terdiri dari 409 narapidana dan 75 tahanan. Sementara kasus narapidana yang ada di Lapas Lamongan beragama diantaranya tipikor 6 orang, teroris 2 orang, dan mayoritas penghuni tersandung kasus narkoba berjumlah 326 orang. (bis).