JATIMPOS.CO/KOTA MADIUN - Sebanyak 15 personil dari Satpol PP dan Damkar Kota Madiun diterjunkan untuk mengecek keberadaan minyak goreng di toko - toko kecil maupun toko kelontong di wilayah Kota Madiun, Rabu (23/2/2022).

Pengecekan itu dilakukan, untuk memastikan informasi dari masyarakat terkait kelangkaan minyak goreng di pasaran. Bahkan, masyarakat sempat mengantri untuk mendapatkan minyak goreng di operasi pasar yang digelar oleh Pemerintah Daerah.

Kasi Operasional dan Pengendalian Ketentraman dan Ketertiban Satpol PP Kota Madiun, Suwarno menuturkan dari hasil pengecekan di sembilan toko kelontong di wilayah Kota Madiun, ditemukan adanya pengiriman stok minyak goreng dari distributor cukup sedikit, sehingga tidak bisa mencukupi kebutuhan masyarakat.

" Menurut pengakuan para penjual di toko kelontong, rata - rata mereka hanya mendapatkan 2 karton minyak goreng saja dari distributor, sehingga tidak bisa mencukupi kebutuhan masyarakat, " jelas Suwarno.

Menurutnya, surve minyak goreng di pasaran ini akan terus dilakukan. Sedangkan terkait adanya penimbunan, Suwarno mengaku hingga saat ini belum ada temuan di lapangan.

" Pada saat ini kita tidak surve harga, kita hanya survei keberadaan minyak saja, kalau harga mungkin pemerintah sudah menetapkan sesuai standart yang dibutuhkan, " terangnya.

Sementara itu, salah satu pemilik toko penjual minyak goreng, Yanuar menuturkan, di tokonya memang sempat mengalami kekosongan stok minyak goreng sekitar 2 minggu yang lalu.

" Saat ini sudah tercukupi. Distributor sudah mulai mengirimkan kebutuhan minyak goreng, " ungkapnya.

Menurutnya, sekali pengiriman dari distributor rata - rata ada sebanyak 50 karton minyak goreng dalam kemasan dan 5 drim minyak goreng curah atau sekitar 300 liter.

Terkait harga, untuk minyak goreng dalam kemasan dijual seharga Rp 14 ribu per liter. Sedangkan minyak goreng curah dijual seharga Rp 16 ribu hingga Rp 17 per kilonya.

" Sekarang sudah agak sepi pembeli, soalnya Pak Wali Kota sudah sering memberikan bantuan minyak goreng ke warga, kemudian juga ada operasi pasar. Jadinya sekarang tidak banyak yang berburu minyak goreng karena sudah mulai lancar, " pungkasnya. (jum).