JATIMPOS.CO/MOJOKERTO - Ratusan Masyarakat yang menamakan Gerakan Harimau Majapahit Mojokerto Nusantara gelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Mojokerto, Jalan A. Yani No. 145 Mojokerto, Rabu (15/6/2022).
Dengan pakaian seragam warna hitam para pengunjuk rasa melakukan perjalanan dari titik start jalan teratai Kecamatan Sooko, menuju Kantor Bupati Mojokerto.
Dalam aksinya, ratusan masa ini membawa poster bertuliskan kritikan terhadap kepemimpinan Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati. Di antaranya, poster bertuliskan mosi tidak percaya Bupati Ikfina, Pemkab Mojokerto Di Sabotase MKP dan Wayahe Mojokerto Tangi. Selain itu juga ada poster bertuliskan Bupatine Oleng, 5 Juni Hari Lingkungan hidup se Dunia hanya pencitraan, Galian C Ilegal Mojokerto Dibiarkan donk.
Selain itu, ada salah satu poster berukuran besar berukuran 4 x 6 meter terpampang foto Mantan Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa dan istrinya Ikfina Fatmawati yang kini menjadi Bupati Mojokerto, serta Sekda Teguh Gunarko.
Dalam poster ukuran besar tersebut terdapat beberapa tulisan, antara lain membiarkan koruptor MKP mengatur Pemerintahan, tebang pilih berantas galian C Ilegal, manipulasi seleksi Sekda 2021, Melanggengkan Jual beli jabatan, Ratusan nyawa mati karena Efisiensi APBD 2021, Omong kosong pembangunan jembatan Talun brak, Pemaksaan pembelian material pembangunan BK Ke perusahaan Pribadi MKP, Merusak mental pejabat menjadi budak penguasa, Membungkam peran masyarakat dalam pengawasan, Memecah belah persatuan masyarakat, pemilik 37 dari 80 Aset TPPU MKP dan APBD bukan untuk kepentingan masyarakat tapi untuk kenyamanan penguasa.
Setibanya di depan kantor Pemkab Mojokerto koordinator aksi Samtoyo SH, langsung melakukan orasi. Beberapa menit kemudian dibantu mediasi oleh pihak kepolisian, perwakilan pengunjuk rasa diperkenankan masuk audensi menemui perwakilan Bupati untuk menyampaikan langsung tuntutannya.
Setelah beraudensi dengan perwakilan Bupati yakni Kepala Kesbangpol Kabupaten Mojokerto, Nugroho Budi Sulistiya, tampak penanggung jawab Aksi Samtoyo SH melanjutkan aksi orasinya dengan pegang bendera merah putih sambil diringi lagu lagu nuansa nasionalisme.
Kemudian, mereka meluapkan kekecewaannya pada kepemimpinan Bupati Ikfina. Bahkan ratusan masa ini berkali kali melempari baliho bergambar mantan Bupati Mustofa Kamal Pasa, Bupati Ikfina dan Sekda Teguh Gunarko dengan telur busuk. Akibat aksi masa itu pun para pengunjuk rasa dan aparat keamanan yang berjaga merasakan bau yang kurang sedap.
Puji Samtoyo, penanggung jawab aksi unjuk rasa mengatakan, mereka melakukan aksi unjuk rasa ini sebagai bentuk kekecewaan masyarakat terhadap kepemimpinan Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati.
Dalam aksinya itu mereka juga melakukan konvoi dari Jalan Teratai Sooko menuju depan kantor Bupati Mojokerto sambil membawa keranda mayat dengan alasan sebagai simbolisasi matinya keberpihakan Pemerintah Kabupaten Mojokerto pada masyarakat.
"Bentuk indikatornya dilihat dari pelayanan publik tidak sesuai dengan hati nurani masyarakat, dalam artian perilaku yang disampaikan ASN lebih memberikan kepuasan pada penguasa dari pada masyarakat,” terang Samtoyo. (din)