JATIMPOS.CO/KOTA MADIUN - Menjelang Pemilu 2024, sejumlah partai politik (Parpol) sudah mulai memanasi mesin politik mereka. Tak terkecuali di wilayah Kota Madiun ini. Namun berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Wali Kota Madiun, Maidi yang memilih untuk fokus menuntaskan pekerjaannya sebagai Wali Kota hingga akhir masa jabatannya selesai.

Menurut orang nomor satu di Kota Madiun ini, pihaknya tidak ingin berbicara banyak terkait pesta demokrasi yang bakal digelar tahun depan.

" Saat ini saya akan fokus menuntaskan pekerjaan dulu hingga habis masa jabatan.
Kalau ada yang kurang, wajib diselesaikan dan kalau memang saya diberikan amanah atau diminta melanjutkan pekerjaan, Insya Allah saya siap,’’ ucap Wali Kota Madiun, Maidi, Kamis (6/4/2023).

Menurutnya, masyarakat yang akan menilai dan memilih pemimpin di Kota Madiun. Mulai dari rekam jejak, hasil kinerja dan sejumlah prestasi yang berhasil di raih demi kemajuan Kota Madiun. Karena, masyarakat pasti merasakan bagaimana kemajuan Kota Madiun selama ini.

Wali Kota Madiun juga mengungkapkan, kalau memang masyarakat memberikan amanah untuk melanjutkan pekerjaan sebagai Wali Kota Madiun, Ia pun membuka pintu untuk siapa saja yang akan menjadi wakilnya. Terpenting mampu sejalan dan sepemikiran. Selain itu juga berkomitmen membangun dan menyejahterakan masyarakat Kota Madiun serta mampu bekerja keras demi kemaslahatan masyarakat.

" Kalau wakil ya harus pintar dan satu visi-misi. Itu penting. Sebab, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan,’’ tuturnya.

Lebih lanjut dia katakan, hingga saat ini berbagai program pembangunan infrastruktur di Kota Madiun terus gencar dilaksanakan. Mulai pembangunan ekonomi, sumber daya manusia (SDM) dan sektor wisata. Selain itu, Pemkot Madiun juga berkomitmen meningkatkan kualitas SDM. Mulai dari dalam kandungan hingga kelak lanjut usia (lansia).

" Saat ini Pemkot Madiun juga tak henti-hentinya menaruh perhatian lebih pada penanganan stunting. Anak-anak di Kota Madiun harus sehat dan berkualitas. Ini untuk masa depan mereka kelak,’’ ujarnya.

Selama ini, menurutnya angka bayi yang mengalami kondisi gagal tumbuh kronis di Kota Madiun perlahan tereduksi. Pemkot Madiun pun menargetkan angka stunting di Kota Madiun nihil.

Tak hanya itu, program anak-anak di Kota Madiun wajib belajar selama 16 tahun hingga saat ini masih terus berjalan. Ada ribuan anak dari keluarga tidak mampu disekolahkan Pemkot Madiun secara gratis.

Sedangkan untuk lansia, Pemkot Madiun juga terus memberikan perhatian kepada mereka. Untuk Lansia non potensial atau ngebrok akan dirawat di pondok lansia yang saat ini dalam proses pembangunan.

" Sehingga pola-pola pembangunan di Kota Madiun ini berkesinambungan. Anak-anak sehat, stunting turun. Maka ketika IPM tinggi, angka pengangguran dan kemiskinan akan turun,’’ ungkapnya.

Mantan Sekda Kota Madiun ini juga mengaku kemajuan Kota Madiun sejauh ini tak lepas dari kerja keras para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Madiun yang telah mampu menjalankan visi-misi untuk membangun Kota Madiun ini. (jum).