JATIMPOS.CO/BONDOWOSO - Perekrutan Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di pemilu 2024 telah usai. Meski demikian masih menyisakan persoalan tentang rekrutmen serta adanya dugaan intervensi dan campur tangan dari salah satu calon legislatif (Caleg) Partai Golkar.
Persoalan tersebut mencuat setelah adanya bukti screenshot percakapan antara Caleg Golkar dengan Panitia Pemungutan suara (PPS) di Desa Padasan, Kecamatan Pujer.
Adapun salah satu isi dari percakapan menyebut ada arahan atau intervensi terhadap PPS agar jangan sampai lolos salah seorang pendaftar menjadi anggota KPPS di salah satu TPS di Desa Padasan karena dinilai nama pendaftar tersebut kader PKB.
"Koordinasi dengan bela dan noval dah, TPS 1 harus dibuang 1 orang, amankan di hasil pleno sebelum ditetapkan, biar tidak ada perubahan-perubahan. Rusak acara kalau itu... Dia PKB," pintanya di dalam isi Chat WhatsApp-nya.
Diketahui, Caleg tersebut merupakan Arik Wibowo Caleg DPRD Bondowoso dapil 3 dari Partai Golkar dengan nomor urut 7.
Saat dikonfirmasi, Arik tidak mengakui bahwa terjadinya interferensi dan campur tangan rekrutmen KPPS.
"Kalau istilah titip menitip itu gak, cuma saya minta tolong, karena semua itu saudara," katanya saat dihubungi melalui telepon selulernya, Selasa (9/1/2024).
Namun dirinya mengakui bahwa PPS tersebut merupakan saudaranya, dan dirinya juga berbelit-belit tentang keterlibatan dirinya dalam perekrutan KPPS.
"Ketua PPS nya itu saudara saya, dan PPS yang lain juga sering ke rumah, dan mereka daftar PPS juga saya yang menginformasikan dan lain-lainnya. namanya Caleg ya saya titip, ternyata masuk semua," ujarnya.
Ditanya perihal dugaan Caleg Golkar yang ikut serta menentukan siapa yang menjadi penyelenggara pemilu tingkat bawah untuk pemenangan Partai maupun Caleg, pihaknya menyebut bahwa hal itu terlalu berlebihan.
"Itu terlalu berlebihan persepsinya mungkin mas," ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa dalam percakapan antara PPS dan dirinya, ia tidak mengakui dan bahkan lupa apa saja isi chat nya tersebut.
"Terkait itu saya lupa, itu kan bukti screenshot barangkali punya sampean, karena punya saya terhapus otomatis kan di hp nya Ketua PPS," ungkapnya.
Sementara menurut Pemuda Padasan yang enggan disebut namanya membuat pernyataan sikap atas hasil rekrutmen calon Anggota KPPS Desa Padasan.
"Pada awalnya kami percaya bahwa proses pembentukan anggota KPPS Desa Padasan, Kecamatan Pujer, Kabupaten Bondowoso akan berjalan secara profesional, netral dan bebas dari intervensi manapun," kata pemuda yang juga mendaftar sebagai calon anggota KPPS.
Namun, Pasca diumumkan calon anggota KPPS oleh KPU Bondowoso dan PPS Desa Padasan di kantornya kami awalnya juga menerima.
Tapi setelah mengetahui ada bukti chat antar Oknum Caleg DPRD Bondowoso Dapil III Nomor Urut Calon 7 dari partai Golkar Aric Wibowo dengan seorang Ketua PPS Desa Padasan Mochammad Rizki Sunggara kami sudah mulai merasa kecewa.
Bukti chat pribadi pesan whatsapp itu menunjukan, bahwa rekrutmen atau pembentukan anggota KPPS di Desa Padasan, ternyata tidak netral karena ada campur tangan atau intervensi dari oknum Caleg DPRD Bondowoso.
"Bukti isi chat pribadi pesan whatsapp sangat menunjukan bahwa pembentukan calon anggota KPPS itu jelas-jelas didikte oleh Oknum Caleg DPRD Bondowoso Dapil III Nomor Urut Calon 7 dari partai Golkar Aric Wibowo," ungkapnya.
Bahkan, salah satu dalam isi chat pribadi itu oknum caleg itu menyuruh untuk tidak meloloskan salah satu nama di TPS 3 karena dinilai sebagai orang PKB.
"Dari persoalan ini kami menilai bahwa pembentukan atau rekrutmen KPPS di Desa Padasan penuh dengan kecurangan, tidak netral, tidak profesional dan dipenuhi intervensi karena dalam prosesnya didikte oleh oknum Caleg," tuturnya.
Untuk itu kami meminta kepada pihak pihak berwenang untuk melakukan evaluasi terhadap hasil pembentukan calon anggota KPPS di Desa Padasan dan mengevaluasi seluruh PPS Desa Padasan.
"Apabila bila terdapat pelanggaran etik maka harus diproses sesuai regulasi," Pungkasnya. (eko)