JATIMPOS.CO/BONDOWOSO - Rekrutmen calon anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Desa Padasan diduga bermasalah Hal tersebut terungkap atas pengakuan salah satu Ketua PPS desa setempat.
Menurutnya, dalam rekrutmen tersebut pihaknya mendapat tekanan dari seorang Caleg DPRD Partai Golkar untuk meloloskan orangnya masuk dalam KPPS.
Ia mengakui bahwa memang ada tekanan dari Arik Wibowo Caleg Golkar tersebut. “Ada arahan dari Arik," kata Ketua PPS Mochamad Rizki Sunggara melalui telepon selulernya, Rabu (10/1/2024).
Namun soal isi chat antara Caleg dan PPS, pihaknya enggan menanggapi. "Saya gak tahu itu, saya gak bisa menanggapi, saya takut salah berbicara," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya bahwa perekrutan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2024 telah usai, namun masih menyisakan persoalan. Diduga ada campur tangan dari salah satu calon legislatif (Caleg) dari Partai Golkar.
Persoalan tersebut mencuat setelah adanya bukti screenshot percakapan antara Caleg dengan Panitia Pemungutan suara (PPS) di Desa Padasan, Kecamatan Pujer.
Salah satu isi dari percakapan menyebut ada arahan atau intervensi terhadap PPS agar jangan sampai meloloskan salah seorang anggota KPPS di salah satu TPS di Desa Padasan karena orang tersebut adalah kader PKB.
"Kordinasi dengan bela dan noval dah, TPS 1 harus dibuang 1 orang, amankan di hasil pleno sebelum ditetapkan, biar tidak ada perubahan-perubahan. Rusak acara kalau itu... Dia PKB," pintanya di dalam isi chat WhatsApp-nya.
Diketahui, caleg tersebut merupakan Arik Wibowo Caleg DPRD Bondowoso dapil 3 dari Partai Golkar dengan nomor urut 7. (eko)