JATIMPOS.CO/TUBAN – Sekretaris DPD Golkar Tuban Suratmin mengemukakan bahwa kendati Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky di atas kertas bisa kembali memimpin Kabupaten Tuban, tidak lantas membuatnya jumawa. Tegas dikatakan sejak partai golkar memenangi Pilkada 2020 dengan jargon “Mbangun Desa Noto Kutho” semangatnya adalah mewujudkan kabupaten yang lebih berkembang dan maju.

“Percaya diri boleh tapi jumawa jangan. Pastinya sejak awal kita berkomitmen membangun Tuban ke depan bersama agar Tuban lebih sejahtera,” tutur Suratmin dikonfirmasi, Minggu (9/6/2024). 

Suratmin menjelaskan bahwa dari hasil survei yang dilakukan oleh tim, elektabilitas Bupati Tuban terus meroket. Salah satu Indikatornya karena program kerja yang dilakukan Bupati Tuban selama 3,5 tahun cukup bisa dirasakan masyarakat. Artinya menjadi petanda bahwa sinyal kuat di lingkungan Pendopo Kridho masih tetap stabil dan potensi untuk didongkel tidak mudah. Oleh karenanya mungkin hal itu menjadi pertimbangan lawan politik untuk kemudian ada yang secara gamblang sudah memberikan dukungan menyukseskan incumbent melanjutkan kepemimpinan dalam kontestasi Pilkada November mendatang. 

“Karena ini wilayah politik, maka sikap parpol pun juga harus tegas. Pastinya Golkar terbuka kepada siapa pun yang memiliki keselarasan visi misi mewujudkan Tuban yang lebih berkarya,” ucap politisi asal Desa Margorejo, Kecamatan Kerek ini. 

Ketika disinggung, bagaimana tanggapan Golkar mengamati fenomena lawan politik dalam hal ini elit partai di Tuban yang cenderung bungkam alias ‘melakban lisan’ perihal Pilkada Tuban. Apakah karena sudah menghitung diri ataukah memang sadar kinerja bupati? Suratmin yang juga sebagai Ketua Fraksi Golkar di DPRD Tuban ini menjawab bahwa komunikasi lintas parpol terus berjalan. Menurutnya, setiap parpol memiliki pandangan dan takaran sendiri dalam menentukan arah politiknya. 

Dia tidak menampik bahwa suhu dan iklim politik di Tuban memang tidak sehangat dan setegang di daerah lain, namun demikian ditegaskan komunikasi terus mengalir. 

“Saya kira tidak demikian, beliau-beliau para ketua dan pengurus partai komunikasi inten baik dengan kami maupun dengan yang lain,” terang politisi yang senter akan menduduki Ketua DPRD ini. 

Lalu, bagaimana sikap Golkar perihal kegenitan PKB menawarkan diri sebagai Cawabup? Ia menanggapi bahwa sesuai ketentuan perundangan semua lapisan masyarakat memiliki hak yang sama untuk dipilih dan memilih. 

“Semua masyarakat berhak untuk dipilih dan memilih, apalagi dalam hal ini parpol jadi sikap tersebut dianggap wajar-wajar saja,” ujar Suratmin yang masih merahasiakan pasangan Aditya Halindra Faridzky besok. 

Politisi dari dapil 1 ini kembali menegaskan bahwa kerja politik yang dilakukan oleh Bupati Aditya Halindra Faridzky adalah kerja kolaboratif, jika yang dilakukan ini memberikan impact baik di masyarakat tentu hasil tersebut karena jerih payah bersama. (min)