JATIMPOS.CO/TUBAN - Wacana Sekretaris Daerah Tuban, Budi Wiyana berduet mendampingi Aditya Halindra Faridzky mencalonkan Wakil Bupati Tuban di Pilkada November kembali mencuat. Sosok yang akrab dikenal rendah hati ini senter menjadi perbincangan publik karena dinilai sering mewakili bupati dalam setiap agenda penting pemerintahan.
Namun birokrat senior ini terkesan tidak mau mendahului kenyataan yang ada dan cenderung mengabaikan isu tersebut sebagai angin lalu. Ia seolah menganggap rumor tersebut hanya sekadar guyonan sehingga tidak menarik untuk dibicarakan.
Ketika disinggung bahwa politik adalah seni membaca ketidakmungkinan menjadi mungkin, Budi sapaan akrab Budi Wiyana hanya senyum-senyum saja.
"Ah tidak, saya saja 'ndak tahu, kita lihat saja nanti," ucap Budi Wiyana, kala berkesempatan diwawancarai wartawan ini.
Suami anggota DPRD terpilih Sri Rahayu dari Golkar enggan menanggapi lebih jauh soal peluangnya dipasangkan dengan incumbent Aditya Halindra. Baginya, pembicaraan soal cabup adalah kewenangan partai Golkar. Saat ini dia akan fokus pada tugas sebagai aparatur sipil negara.
Perihal ini kala Sekretaris DPD Golkar Tuban, Suratmin dikonfirmasi mengatakan bahwa sosok yang berkesempatan mendampingi incumbent adalah orang yang memiliki pengalaman di pemerintahan. Kenapa begitu, lanjut Suratmin, semangat untuk mewujudkan visi misi dibutuhkan seorang pendamping yang mampu dan tangkas mengakselerasi tiap program kerja. Oleh karena alasan tersebut pendekatan dari berbagai aspek masih menjadi pertimbangan.
“Berpengalaman di pemerintahan tentu bisa membantu bupati dalam mewujudkan visi misi yang sudah ditetapkan,” jelas politisi Golkar asal Kecamatan Kerek ini.
Apakah orang yang berpengalaman di pemerintahan dimaksud adalah orang yang kerap mewakili Mas Bupati dalam setiap agenda penting? Politisi yang senter akan menduduki ketua DPRD Tuban ini enggan membocorkan siapa inisialnya.
“Untuk nama sebentar lagi akan diumumkan langsung oleh Mas Ketua DPD Golkar (Mas Lindra),” kata Suratmin merahasiakan. (min)