JATIMPOS.CO// KABUPATEN MOJOKERTO - Teka-teki rekom (dukungan) PPP pada Pilkada Mojokerto terjawab sudah. Rekomendasi ternyata turun ke Paslon YONI.
Penyerahan Rekomendasi PPP, diumumkan langsung oleh Ketua DPC PPP Kabupaten Mojokerto H. Khusairin, S.Ag di Kantor DPC PPP Kabupaten Mojokerto Jl. Raya Gayaman Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Sabtu ( 25/7/2020).
Proses penyerahan rekomendasi PPP diserahkan langsung oleh Ketua DPC PPP H. Khusairin kepada Paslon YONI yang diwakili Hj. Dra. Choirunnisa dengan disaksikan tim Paslon Yoko – Nisa’ (YONI) serta Pengurus DPC PPP maupun PAC PPP Kabupaten Mojokerto.
Ketua DPC PPP Kabupaten Mojokerto H. Khusairin dalam sambutannya mengatakan, PPP putuskan rekomendasi PPP diberikan pada Pasangan Bacabup – Bacawabup Drs. Yoko Priyono Msi – Hj. Dra. Choirunnisa atau lebih dikenal Paslon YONI.
Dengan turunnya rekom ini kami membantah tudingan yang menuding bahwa Ketua DPC PPP tidak fair memihak salah satu Paslon, kami DPC, DPW, dan DPP sudah menjalankan tugas kepartaian sesuai dengan Undang – Undang Kepartaian serta UU Pemilukada.
”Usulan dari PAC, usulan DPC, usulan Majelis Pakar, usulan majelis pertimbangan, dan usulan Majelis Syariah ditampung di DPP PPP kemudian Digodok berdasarkan pertimbangan, akhirnya putuskan Rekomendasi jatuh Ke Paslon YONI,” terang Khusairin.
Khusairin menambahkan, dalam Kepengurusan Partai berlambang Ka'bah tersebut, ada istilah Rapimcab, Muscab, dan Muskercab. Rapimcab adalah Forum tertinggi di DPC PPP yang menampung usulan dan Masukan, Muscab adalah Forum PPP dalam rangka menyusun Pemilihan Ketua dan Sekretaris DPC PPP, sedangkan Muskercab Forum untuk merencanakan kegiatan jangka pendek, menengah dan panjang, yang sempat menjadi polemik saat Rapimcab yang pernah digelar DPC PPP di Trawas, dari 18 PAC PPP yang pilih Paslon IKBAR ada 14, sedangkan PAC PPP pilih Paslon YONI ada 4.
”Perlu diingat Rapimcab itu sebatas usulan atau masukan bukan putusan partai,“ imbuh Khusairin.
Lebih jauh H.Khusairin menandaskan, dengan turunnya Rekom PPP pada Paslon YONI tersebut, Induk Partai memberi perintah dan amanah disemua tingkatan Pengurus PPP, baik yang duduk di DPRD maupun yang tidsk, harus patuh pada garis Partai, bila tidak patuh akan diberi sangsi pemecatan. “Pengurus PPP yang tidak patuh akan dibebastugaskan dari Kepartaian, sedangkan yang DPRD akan dibebas tugaskan dari tugasnya sebagai wakil rakyat,” cetus Khusairin.
Dihadapan tim Paslon YONI dan kader PPP, Khusairin Optimis akan menang dalam perjuangan mendukung Paslon YONI, kita akan pakai strategi, taktik, ide cerdas, tidak menang saat ini tapi tanggal 9 Desember 2020 harus menang. “Kita harus menang dengan cara bermartabat, dengan cara santun, elegan, dengan cara yang dikehendaki Masyarakat Mojokerto,” pungkasnya.
Sementara itu di tempat yang sama, Hj.Choirunnisa mengatakan, sementara ini parpol yang mendukung Paslon YONI Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak menutup kemungkinan sds parpol tambahan yang merapat. ”Mudah mudahan ada Parpol lain yang ikut berkoalisi,” ucap Choirun Nisa.
Masih kata Choirunnisa, dalam Pilkada 2020 pihaknya tetap berpegangan politik etis, berkompetisi sehat, Berusaha menang bermartabat, hindari kampanye hitam, “ bersama Pemerintah dan rakyat menjadikan Mojokerto negeri Baldataun warobun gofur, sukses rakyatnya dan sukses Pemimpinnya, karena Sukses pemimpinnya belum tentu sukses rakyatnya,” ujarnya.
Dikonfirmasi terkait strategi suara dari kaum perempuan, Mantan Wabup Mojokerto periode 2010-2015 ini juga mengungkapkan model strateginya dalam pertarungan Pilkada mendatang, berpolitik etis, kalau sudah ada di kandidat lain, kurang begitu di raih, akan mematangkan basis massa yang sudah ada, “ komunitas yang ada akan kita optimalkan, Kopwan, sebagian Muslimat dan sebagian Fatayat,” ungkapnya. (din)