JATIMPOS.CO/KABUPATEN MALANG - Jelang Pemilukada 2020, serangan terhadap bakal calon kepala daerah menjadi isu yang seksi. Bukan hanya di media sosial, tapi juga media mainstream.
Hal itu juga terjadi jelang Pilbup Malang 2020 ini. Bakal Calon Bupati Malang, H.M Sanusi selalu diserang isu tak sedap oleh salah satu media online lokal Malang.
Badan Pekerja Barisan Relawan Sanusi-Didik (Bara SanDi), Dodik Agustino, S.Pd, merespon pemberitaan media online yang dianggapnya tendensius itu, ia menyebutnya jurnalisme nyinyir.
"Pemberitaannya tendensius, selalu nyinyir dan ini tidak mendidik," kata Dodik kepada awak media, Selasa (25/08/2020).
Dodik sangat menyayangkan, sebab Direktur Utama dari media tersebut merupakan Pimpinan Partai yang juga masuk ke dalam bagian dari Tim Pemenangan Sanusi-Didik dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Malang 2020.
"Pak Sanusi maupun Pak Didik harus segera menggelar forum pimpinan koalisi, khusus membicarakan masalah ini," tegasnya.
Dia menuturkan, seharusnya Direktur Utama media itu mampu memberikan arahan kepada anak buahnya untuk menjalankan kerja jurnalis dengan mengedepankan kaidah-kaidah jurnalistik. Menyajikan berita yang berimbang bukan tendensius dan menyerang pribadi.
"Dirutnya jangan diam aja dong, jangan melakukan pembiaran, jangan lantas menggunakan alasan dengan mengatakan, bedakan antara jabatan saya di partai dengan jabatan saya sebagai Direktur dari media online tersebut. Saran kami ini jangan dimaknai sebagai bentuk pembungkaman terhadap media, silahkan media nelakukan kritik tapi jangan tendensius," pungkasnya.
Dodik meminta semua pihak, utamanya Pimpinan Partai Koalisi agar peka atas kondisi seperti itu. Karena berita-berita yang tendensius, jika dilakukan terus menerus, tidak menutup kemungkinan akan memunculkan reaksi berlebihan dari publik dan simpatisan pendukung.
"Ini tidak cukup baik, kita masyarakat berkewajiban merawat iklim demokrasi tetap kondusif, terlebih para elit partai politik, wajib melakukan pendidikan politik," tegasnya.
Untuk itu, Bara SanDi mendesak Bakal Calon Petahana tersebut segera menggelar forum pimpinan koalisi.
"Ini harus segera, karena kami relawan resah dengan berita-berita yang bersifat tendensius tersebut, jika tidak ada perkembangan maka kami tidak hanya akan mendesak Pasangan SanDi untuk melakukan evaluasi keberadaan partai, saya sebut saja Partai Demokrat Kabupaten Malang sebagai mitra koalisi, tapi juga akan melaporkan kondisi di Malang kepada DPP Partai Demokrat," ujarnya. (yon)