JATIMPOS.CO/JEMBER - Euforia masyarakat menjelang pemilihan kepala daerah, melonjak secara signifikan.


Tak terkecuali melalui jagat dunia maya, aspirasi mereka ditumpahkan dalam berbagai macam bentuk status/cuitan, foto, bahkan melalui sebuah video unggahan, Senin (31/08/2020).

Seperti yang terjadi akhir-akhir ini, beberapa netizen didapati mengunggah sebuah video Bupati Jember, dr. Hj. Faida, MMR.

Dalam video berdurasi 30 detik tersebut, Faida menerangkan jika untuk mencari rekom perlu miliaran rupiah, maka seorang bupati yang mempunyai gaji hanya sekitar 6 jutaan, dia memastikan akan sulit menjadi pemimpin yang tegak lurus.

"Kalau dalam pilkada itu mencari rekom saja perlu uang ber miliar-miliar, sementara gajinya bupati semua orang tahu, rata-rata 6 jutaan, kalau toh ada insentif dan lain-lain nya, dengan biaya yang puluhan miliar itu, saya pastikan sulit untuk menjadi pemimpin yang tegak lurus, apabila mengawali pencalonan Pilkada dengan cara-cara yang kurang hormat, membeli kesempatan, membayar kepercayaan," ujar dr. Faida.

Hingga saat ini, belum diketahui sumber dari video tersebut, hanya nampak logo sebuah aplikasi yang sering digunakan pejabat untuk rapat secara virtual. (mzl)