JATIMPOS.CO/KABUPATEN MOJOKERTO - Pelaksanaan Pilkada serentak kurang 14 hari, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tunjukkan keseriusannya dalam mengusung dan bertekad memenangkan Paslon Pungkasiadi – Titik Masudah (PUTI) yang maju pada kontestasi Pilkada Kabupaten Mojokerto.

Ini dibuktikan dengan dihelatnya acara PKB dengan tema Gus AMI menyapa masyarakat Kabupaten Mojokerto, Kyai, Guru Madin, santri dan UMKM di Hotel Raden Wijaya Jln Raden Wijaya Kota Mojokerto, Jumat (27/11/2020).

Turut Hadir pada acara tersebut, Ketua PWNU Jatim KH. Marzuki Mustamar, Ketua PCNU Kota Mojokerto, HM. Sholeh. Ketua PCNU Kabupaten Mojokerto KH Adzim Alawy , Menakertrans HJ.Ida Fauziah, serta anggota DPRD Kabupaten / Kota Mojokerto dari Fraksi PKB dan Pasangan calon H. Pungkasiadi SH dan Hj.Titik Masudah (PUTI).

Ketum PKB, H.Muhaimin Iskandar pada wartawan, mengungkapkan dalam mensukseskan dan memenangkan Pasangan PUTI di Pilkada Mojokerto, Partai Kebangkitan Bangsa akan mengerahkan barisan dari unsur ranting desa dan di topang oleh kekuatan kultur yaitu pesantren NU lembaga- lembaga dan tokoh-tokoh.

" Insya Allah Menang. Biasanya pasangan yang didukung banyak ulama’ atau istilahnya jumhur ulama’ solid mendukung itu yang menang,” ujarnya.

Gus AMI Panggilan Akrab Muhaimin Iskandar, tidak berani mentargetkan prosentase suara yang bakal diperoleh Paslon Pungkasiadi SH dan Hj.Titik Masudah (PUTI).

” Saya tidak target berapa persen kemenanganya yang diperoleh yang paling penting calon yang kita usung menang dalam Pilkada Mojokerto 9 Desember nanti, " imbuhnya.

Sementara itu, H. Pungkasiadi, Calon petahana Bupati Mojokerto yang di usung PKB mengatakan, acara yang diselenggarakan PKB hari ini menurutnya merupakan semangat energi baru.

" Dukungan kami peroleh dari para Kyai , sisa waktu 12 hari akan kami manfaatkan maksimal dan bekerja lebih keras lagi secara masif untuk memenangkan Paslon Nomer 3 seperti apa yang di tekankan oleh Ketum PKB. Sekarang semua harus bergerak bersama, perintah Ketua Umum DPP PKB seperti itu, target Prosentase tidak penting Pokok e Menang,” kata Pungkasiadi.

Ditempat yang sama Ketua PWNU Jatim KH. Marzuki Mustamar usai acara, pada wartawan mengatakan, secara organisatoris NU tidak boleh keluarkan surat resmi yang ditanda tangani ketua tanfidz , Rois Syuriah , khatib am, maupun sekretaris yang menginstruksikan ke warga untuk pilih seseorang (SI Fulan) , tapi NU berkewajiban memberikan pemahaman pada warga, bagaimana berpolitik yang benar, berpolitik yang bisa menyelamatkan ahli Sunnah, karena NU beraliran ahli sunah wal jamaah.

" NU berkewajiban memberi pemahaman pada warga, agar berpolitik yang benar yang bisa menyelamatkan Ahli Sunnah ,” terang Ketua PWNU. (Din).