JATIMPOS.CO/KABUPATEN MOJOKERTO - Sebanyak 18 orang pengurus PPP Kabupaten Mojokerto, terdiri dari perwakilan Formatur hasil Muscab IX bersama perwakilan 15 PAC PPP se-Kabupaten Mojokerto, mendatangi kantor DPP PPP Jalan Penglima Diponegoro 60 Jakarta, Jumat (18/2/2022) siang.

Kedatangan mereka guna memprotes keras atas keluarnya SK DPP PPP pada kepengurusan DPC PPP Kabupaten Mojokerto, yang menunjuk Ketua Arif Winarko, Sekretaris Afifuddin Syaroni dan Bendahara Edy Sasmito yang dianggap  tidak sesuai usulan Formatur Muscab IX.

Adapun anggota formatur hasil IX itu adalah Siti Maslakhah, Purnomo Siddiq, Nur Kholish,  Harris Setiawan dan Rahmat Yunianto Putro. Sedangkan  dari unsur PAC, Ketua PAC Kecamatan Kutorejo Abdul Wahab, Kecamatan Dlanggu Burhan, Kecamatan Ngoro Towakit,  Gondang Muluadi, Mojosari Ridwan dan seterusnya.

Dari 18 PAC PPP yang ada di Kab. Mojokerto hanya 15 PAC PPP hadir, yang 3 PAC PPP  tidak hadir  yaitu PAC PPP Jatirejo, PAC PPP Dawarblandong dan PAC PPP Puri.

Rombongan Formatur dan PAC itu kemudian diterima resmi oleh DPP PPP di ruang KH Maimun Zubair diwakili oleh dua orang Wasekjen masing- masing Idy Muzayyad dan Khoirunnisa merupakan Wasekjen bidang Organisasi serta Wasekjen bidang Program jam 14.00 Wib bakda shalat Jumat.

 Machradji Mahfud mewakili rombobgan formatur dan 15 PAC PPP Mojokerto mengawali pembicaraan, menyampaikan maksud dan tujuan kehadiran anggota Formatur Hasil Muscab IX DPC PPP Kabupaten Mojokerto dan 15 PAC PPP se-Kabupaten Mojokerto diawali dengan muqaddimah puji-pujian kepada Allah Tuhan Yang Maha Kuasa.

Mereka juga menguraikan 6 prinsip yang dimiliki PPP, yakni prinsip ibadah, amar makruf nahi munkar, kebenaran, kejujuran dan berkeadilan, persamaan dan prinsip Istiqomah.

“Kami datang bersilaturrahim ini sebenarnya hanya karena satu saja. Yaitu PPP adalah Partai Islam, Partai yang azasnya atau dasarnya Islam. Kalau PPP bukan Partai Islam, buat apa kami bersusah-susah dan berpayah-payah datang ke Jakarta. Kami hanya ingin menjaga citra dan matabat Islam, citra dan martabat PPP partai Islam. Kami gak mau Partai Islam dicemooh orang, jadi buah bibir masyarakat, jadi bahan ejekan orang, direndahkan dan diremehkan orang hanya karena suksesi kepemimpinan yang gak benar atau gak beres,“ ucap Machradji.

Masih kata Machradji, maksud dan tujuan yang kedua, kami datang besilaturrahim ini untuk memohon kepada DPP PPP agar segera menganulir, mencabut dan membatalkan SK DPC PPP Kabupaten Mojokerto yang diketuai oleh Arif Winarko karena ada yang salah dan keliru serta melanggar 6 prinsip perjuangan PPP.

“Dapat kami  jelaskan persoalannya. Bahwa setelah diselenggarakan Muscab IX DPC PPP Kabupaten Mojokerto pada tanggal 18 Desember 2021 yang lalu. Terpilihlah  formatur DPC, fornatur PAC, dibawah komando Ketua Formatur Gus Adi (Formatur DPW), Bersama Ning Ema kami bekerja sesuai perintah menyusun kepengurusan DPC PPP Kabupten Mojokerto masa bhakti 2021-2026 dalam waktu 20 hari. Dalam binaan dan komando Gus Adi kami berhasil menyusun kepengurusan dimaksud dalam tenggat waktu yang ditetepkan. Dan kemudian menyerahkannya kepada DPW PPP Jawa Timur untuk diteruskan ke DPP PPP pemilik mandate menerbitkan SK untuk DPC PPP,“ jelas Machradji.

Dalam kesempatan itu  Machrdji menjelaskan, Susunan Pengurus DPC PPP Kab.Mojokerto yang disusun Formatur dan telah diserahkan kepada DPW PPP Jawa Timur itu Ketua DR.KH.Abdul Rokhim,  Sekretaris Purnomo Sidhig dan Bendahara Siti Maslakhah. Namun berhembus kabar kalau ketua DPC PPP dipegang KH.ABD Rokhim, pengurus DPW PPP kurang berkenan, akhirnya terjadi musyawarah lagi bertempat di guest house IKHAC Pacet di hadiri Ketua DPW PPP Jawa Timur  Hj.Munjidah Wahab, Sekretaris Habib Salim Qurays didampingi pengurus yang lain Mujahid Anshari, tim formatur dan KH.Asep Saifudin, hasilnya antara lain:

Pertama, Ketua Gus Fahmi putra Kyai Kharismatik Mojokerto Kyai Khusen Ilyas,  alternative Kedua jika ternyata gus Fahmi gak mau jadi Ketua, maka ketua DPC PPP kembali kepada Kyai Rakhim dengan catatan Arif Winarko menjadi Wakil Ketua. “ Nah sekarang  kalau nyatanya Gus Fahmi gak mau jadi Ketua, maka Ketuanya yang benar mestinya Kyai Abdul Rakhim, sekretaris Purnomo Siddiq bendahara Siti Maslachah  susuai musyawarah , tapi kok Arif Winarko yang ditunjuk DPP sebagai ketua DPC PPP Sekretaris Afifuddin Syaroni dan Bandahara Edy Sasmiti. Mereka  Tidak ada dalam usulan formatur maupun saat musyawarah,?“ sesal Macroji.

Diakhir pembicaraan Macroji Mahfud, mengungkapkan bahwa, Arif Winarko dan Afifudin itu tidak ikut dalam pertandingan Muscab. Tahu-tahu mahkota mau diberikan kepada Kyai Rakhim diambil, dicuri begitu saja.

Oleh karenanya kami mohon kepada DPP PPP untuk segera membatalkan dan mencabut SK DPP PPP dimaksud segera dan jangan lama-lama biar PPP Mojokerto tidak gaduh dan kisruh. “ Kalau ingin jargon di lambang PPP itu menjadi kenyataan segera cabut SKnya. Jargonnya kan Merawat Persatuan dengan Pembanguanan. Kalau dibiarkan SK itu yang ada bukan persatuan tapi perpecahan dan bukan pembangunan tapi pembongkaran “, pungkas Machradji.

Ditempat yang sama , Siti Maslakhah anggota formatur hasil Muscab IX,  mengatakan, kami setelah Muscab langsung  bekerja menyusun kepengurusan dengan melalui silaurrahim ke para ulama dan kyai se kabupaten Mojokerto. Timur, Barat , Utara dan Selatan wilayah kabupaten Mojokerto.  Kami datangi para kyai yang memangku Pondok Pesatren karena Ibu Ketua DPW PPP Jatim pernah menganjurkan agar PPP dibesakan melalui Pintu Pondok Pesantren. Kami minta aspirasi para kyai untuk kemajuan PPP. Kami minta kader-kadernya yang diusulkan menjadi pengurus DPC PPP Kabupaten Mojokerto. “ Tapi setelah kami menyusunnya lengkap dengan Surat Pernyataan kesediaan menjadi pengurus dan Biodata kok kami tidak dihargai. Turun SK DPP PPP tidak berdasarkan usulan kerja kami, sehingga kami kecewa berat, kami merasa tidak dihargai, padahal yang berjuang keras untuk kemajuan PPP adalah kami yang dibawah kuat, kokoh dan tahan bantingan. Kalau mencari PAC dan Ranting baru sangat sulit dan makan waktu,“ terangnya.

Wasekjend PPP, Idy Muzayyad saat menerima tamu dan memimpin rapat mengawali sambutannya, Ia mengatakan,  Alhamdulillah kita bisa bermuwajjaha di ruang mbah Maimun Zubair ini. Saya sampaikan selamat datang di kantor DPP PPP.

”Selamat datang tamu dari pengurus PPP Kabupaten Mojokerto, kami berdua para Wasekjen mewakili DPP PPP menerima bapak dan ibu di ruang Mbah Maimun Zubair, sesungguhnya saat ini kantor DPP PPP sedang Lock Down. Tapi karena ada tamu dari jauh yang harus diterima untuk menghormati, Dan kami tanggapi maksud tujuan para tamu,” ujarnya.

Setelah mendengarkan maksud dan tujuan dari Rombongan formatur dan 15 PAC PPP Mojokerto, Idy Mazayad bakal menampung masukan, usulan yang akan di teruskan ke Ketum PPP , Sekjend maupun pengurus DPP lainnya,

“Semua masukan dan aspirasi maupun keinginannya kami terima. Akan saya sampaikan dan putar ulang kepada Ketum, Sekjen dan pengurus DPP PPP lainnya. Surat Permohonan Pencabutan SK akan saya fotocopy dan sebarkan kepada Ketum, Sekjen dan Wakil Ketua bidang OKK. Dan juga akan minta keterangan pada Gus Adi,” jelasnya.

Setelah melakukan sesi foto bersama, para kader PPP dari PAC maupun Formatur bergegas pulang meninggalkan kantor DPP PPP Jakarta.  (din)