JATIMPOS.CO/BONDOWOSO - Praktik memonopoli kekuatan pada politik kekuasaan dalam demokrasi adalah suatu yang sangat wajar bahkan menjadi kebiasaan.
Ada ungkapan menarik dan sangat sering dilontarkan dalam dunia politik, bahwa pemenang mengambil semuanya atau The Winner Takes For All.
Hal tersebut diungkapkan Mohamad Sinol, salah satu pemerhati sosial politik Bondowoso bahwa atas pertanyaan media terkait perubahan figur pimpinan pada Alat Kelengkapa Dewan (AKD) DPRD Kabupaten Bondowoso.
"Jadi di alam demokrasi, pemenang mengambil serta mengendalikan semua sumberdaya adalah suatu yang jamak terjadi. Dan bagi PPP, Seingat saya sejak dilantik, memang tak pernah menduduki unsur pimpinan AKD, anehnya kejadian saat ini jadi viral, seolah olah hal itu baru terjadi," kata Sinol, Jum'at (13/5/2022).
Mantan komisioner KPU Bondowoso ini mengingatkan bahwa jika misalnya Bupati mempraktekkan ungkapan The Winner Takes For All dalam kekuasaan nya di eksekutif, tentu diharapkan semua pihak.
" Tidak terkecuali pihak parlemen, harus memaklumi serta menganggap bahwa hal tersebut sesuatu yang wajar. Walaupun saya yakin seyakin yakin nya bahwa Kyai Salwa tak punya niat untuk mempraktekkan bahwa Pemenang Dapat Mengambil Semuanya, " ujarnya.
Menurut Sinol, sedari awal dirinya sudah kurang yakin bahwa jalan pemerintahan SABAR ini akan mulus dalam mewujudkan Bondowoso MELESAT. Walau pun misalnya tidak ada kejadian bencana non alam seperti Corona.
"Tanda-tanda awal yang saya lihat dan dengar adalah adanya perbincangan besar kecilnya porsi kewenangan serta peran dari masing- masimg koalisi SABAR dalam lingkup eksekutif. Hanya untungnya apa yang terjadi di eksekutif tersebut tidak menjalar ke legislatif, sebab pada awal pemerintahan SABAR, Ketua DPRD, saat itu, mampu mensterilkan lembaga yang dipimpinnya dari hiruk pikuk kepentimgan irisan politik yang terjadi di eksekutif," ungkapnya.
Akhirnya, simpul Sinol, buntut dari situasi yang berkelanjutan itu ujungnya adalah adanya format politik langka yang terjadi di Bondowoso yaitu koalisi SABAR terjaga baik di eksekutif, akan tetapi partai Bupati dan partai Wakil Bupati yang ada di parlemen beroposisi. (eko)