JATIMPOS.CO/SURABAYA - Pengamat sosial dan politik dari Unesa Surabaya Moch Mubarok mengharapkan agar stiker keluarga miskin yang sedang marak di kota Surabaya segera diganti dengan warna lain selain merah misalnya warna pelangi, putih bahkan bisa warna hitam.

Harapan tersebut disampaikan oleh Munbarok saat menjawab pertanyaan Amar salah satu peserta diskusi yang bertajuk Obral-obrol yang dilakukan Pokja Jurnalis DPRD Surabaya pada Rabu 25 Januari 2023 di Presroom gedung DPRD Surabaya.

Mubarok menilai warna merah bisa berkonotasi pada salah satu warna kebanggaan salah satu parpol peserta pemilu apalagi sekarang adalah tahun politik menjelang kampanye Pemilu 2024 mendatang.

"Karenanya saya mengusulkan agar warna merah diganti dengan warna lain misalnya warna pelangi atau warna putih bahkan bisa warna hitam karena kita bertekat menghilangkan noda hitam kemiskinan dari kota Surabaya.

Sementara itu Ketua Komisi A Pertiwi Ayu Krishna minta agar penempelan stiker warna merah di setiap rumah keluarga miskin atau Gakin dikaji kembali sebab kriteria gakin masih rancu.

"Dilapangan saya masih menjumpai ada yang lantai rumahnya sudah berlantai keramik dan mempunyai sepeda motor justru ditempeli stiker Gakin warna merah,hal semacam ini perlu ditinjau kembali, selain itu banyak juga warga menolak rumahnya ditempeli stiker warna merah," ungkap Pertiwi Ayu Krishna.

"Karenanya saya minta kebijakan penempelan oleh Pemkot Surabaya dikaji kembali dengan baik," pungkasnya penuh harap.

Diskusi yang dilakukan secara Zoom untuk umum dimoderatori oleh Jurnalis senior Tribunews, Faiq.

Menurut Ketua Pokja Judes Maulana jadi ajang pencerahan bagi para Jurnalis anggota Judes karena tema yang diusung diambil dari realita sehari hari yang sedang jadi pro dan kontra terhadap kebijakan Pemkot Surabaya dalam menekan angka keluarga miskin di kota Pahlawan Surabaya.

Maulana berharap agar diskusi yang diadakan baru pertama kalinya tersebut dapat memberikan solusi yang tepat sehingga kebijakan yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya dapat berjalan dengan baik tanpa menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat. (tot)