JATIMPOS.CO/SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berhasil meraih dua penghargaan sekaligus dalam ajang Inovasi Teknologi (Inotek) Award Tahun 2023 yang digelar oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Jawa Timur.

Dua penghargaan yang berhasil diperoleh ialah kategori Inovasi Daerah Terinovatif I melalui Aplikasi Padat Karya, serta kategori Kepala Perangkat Daerah Terinovatif I oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kota Surabaya.

Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Gubernur Provinsi Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, yang didampingi oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono, dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Jawa Timur Andriyanto, kepada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, di Ballroom A Hotel Novotel Samator Surabaya, Senin (9/10/2023).

“Pemerintah Kota Surabaya selalu melakukan inovasi digitalisasi untuk kepentingan masyarakat, salah satunya adalah pengurangan kemiskinan melalui inovasi Padat Karya. Kedua, bagaimana tata pemerintahan kita berdampak pada masyarakat terkait perencanaan, pemeriksaan, dan anggaran. Maka kita juga mendapatkan (penghargaan) pada penyelenggaraan fungsi kelitbangan (Bappeda Litbang),” kata Wali Kota Eri seusai gelaran tersebut.

Wali Kota Eri lantas menjelaskan, tujuan utama dalam pemanfaatan dan pengembangan sarana digital ialah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menjadikan inovasi sebagai kebiasaan dalam memberikan pelayanan publik secara cepat dan mudah, dengan harapan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

“Yang pasti adalah mendukung tujuan negara, seperti pengurangan kemiskinan, pengurangan pengangguran, kematian ibu dan anak, serta peningkatan IPM (Indeks Pembangunan Manusia). Karena peningkatan ekonomi menjadi tujuan utama kita, dan kita mendapatkan Inovasi Terinovatif 1 di Jawa Timur,” jelas dia.

Sebab, menurutnya, inovasi pengembangan teknologi harus dapat memberikan dampak, manfaat, serta meningkatkan kualitas hidup manusia. Karenanya, Pemkot Surabaya memanfaatkan data dalam memberikan intervensi untuk mengentaskan kemiskinan, pengangguran, hingga stunting.

“Seperti Padat Karya, kita harus tahu berapa kemiskinan yang turun dan berapa orang yang bisa terbebaskan dari pengangguran. Kalau di Bappeda Litbang, bagaimana inovasi atau perencanaan ke depan, bagaimana Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) bisa dikerjakan. Sehingga apa yang dibutuhkan dari Musrenbang itu bisa menjadi sebuah anggaran, salah satunya adalah pengurangan kemiskinan,” ujar dia.

Ke depan, Pemkot Surabaya akan terus mengembangkan pemanfaatan inovasi khususnya dalam sarana digital dalam menyelenggarakan pelayanan publik.

“Kita mengembangkan dan mengedepankan inovasi untuk menyelesaikan permasalahan negara, khususnya di Kota Surabaya. Dengan bantuan teknologi itulah kita bisa tahu semuanya, tepat waktu, bisa melakukan evaluasi, serta bisa melakukan pengurangan kemiskinan secara ril termasuk menuju zero stunting,” ungkapnya.

Sementara itu, dalam sambutannya Gubernur Provinsi Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, percepatan dalam dunia teknologi merupakan salah satu pilar dalam menuju Indonesia Emas 2045, yakni pada pilar pertama dalam pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia) dan pengembangan Iptek (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi).

Pada posisi tersebut, pertemuan antara inovasi dan digital IT menjadi bagian yang sangat penting dalam membangun layanan publik dan layanan investasi agar lebih cepat, mudah dan murah, serta dapat dimonitor oleh siapa saja.

“Para Bupati dan Walikota, PJ Bupati, dan PJ Walikota atau yang mewakili semuanya dan yang menerima penghargaan Inotek Award pada tahun 2023, selamat dan sukses dan teruslah melakukan inovasi. Terima kasih atas kerjasama semuanya untuk terus melakukan inovasi terhadap berbagai update teknologi yang hari ini adalah kebutuhan yang tidak bisa di tunda-tunda,” pungkasnya. (fred).