JATIMPOS.CO//SURABAYA- Peringatan Hari Jadi ke-108 P4MU (Perhimpunan Perawatan Penderita Penyakit Mata Undaan) digelar di RS Mata Undaan Surabaya, Sabtu (14/10/2023).

Kegiatan diawali dengan tasyakuran dan potong tumpeng dipimpin Drs. Arif Afandi, MSi selaku Ketua Badan Pengurus P4MU, dan potongan tumpeng pertama diserahkan kepada dr. Widodo Jatim Pudjirahardjo, M.S., M.Th., Dr.Ph selaku Ketua Badan Pengawas P4MU.

Harapan dan amanah disematkan dalam sambutan Widodo yaitu keberhasilan yang didapatkan oleh P4MU dapat dimanfaatkan untuk kemaslahatan bersama khususnya masyarakat yang membutuhkan pengobatan mata.

Dengan tema World Sight Day 2023 yaitu “Love Your Eyes at Work”, setelah pemotongan tumpeng dilanjutkan sharing session antara Ketua Badan Pengurus P4MU, Direktur RSMU, dan dr. Kitriastuti, Sp.M dengan rekan-rekan media.

Topik bahasan Computer Vision Syndrome juga dibahas pada sharing session ini, yakni untuk menjaga dan memelihara kesehatan mata kita. 

“Selama 30 menit bekerja, istirahatkan mata selama 6 menit dengan melihat lingkungan hijau sekitar sejauh 6 meter dari lokasi duduk. Hal ini dapat mencegah terjadinya Computer Vision Syndrome.” ujar dr. Kitri.

Kegiatan yang dilanjutkan dengan bakti sosial pemeriksaan mata ini diikuti sebanyak 46 orang rekan media yang terdiri dari berbagai asosiasi pers, seperti PWI, AJI, PFI, IJTI AMSI, JMSI, SMSI, PHMI, dan PRSSNI. Kegiatan bakti sosial pemeriksaan mata yang merupakan salah satu rangkaian CSR dari P4MU (Perhimpunan Perawatan Penderita Penyakit Mata Undaan) menyasar para pekerja khususnya rekan media sebagai titik fokus dalam kegiatan ini.

Dari hasil pemeriksaan ditemukan 70% peserta terindikasi mengalami gangguan refraksi yang membutuhkan bantuan kacamata dan 15% mengalami sindroma mata kering.

Hasil ini menunjukan terdapat kinerja para wartawan yang banyak berhubungan dengan gawai seperti komputer dan smartphone mengalami dampak langsung pada indra penglihatan. Sementara sebagian sisanya cukup menerima resep obat.

“Wartawan dan masyarakat tidak perlu merasa sungkan untuk menjadikan RSMU sebagai jujukan pertama kapanpun mengalami keluhan seputar mata.” ujar Drs. Arif Afandi, M.Si ketika ditemui dalam sela-sela peninjauan kegiatan pemeriksaan mata.

Rangkaian kegiatan ini diakhiri dengan pemeriksaan komposisi tubuh dari instalasi gizi RSMU, di poliklinik reguler lantai 1 RSMU yang berakhir tepat pada pukul 17.00 WIB.

Rumah Sakit Mata Undaan adalah penyelenggara pelayanan kesehatan yang secara khusus melayani penderita penyakit mata. Rumah Sakit ini berdiri tahun 1933 dengan nama Soerabaiache Oogheelkundige Kliniek. Kini, Rumah Sakit Mata Undaan pun telah menjadi Rumah Sakit Khusus menangani penyakit mata dan telah menjadi ikon kota Surabaya. (zen)