JATIMPOS.CO//SURABAYA- Teka teki siapa yang direkom oleh Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarno Putri dalam Pilwali Surabaya 9 Desember 2020 mendatang akhirnya terjawab.
Begitu Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Politik dan Keamanan Puan Maharani membuka dan membacakan rekom DPP PDI Perjuangan dari dalam amplop coklat dalam acara pengumuman rekomendasi tahap ke lima secara virtual dari kantor DPP PDI Perjuangan Jakarta.
Pengumuman rekomendasi tahap ke lima meliputi 2 cakada Propinsi dan 19 cakada Kabupaten/Kota merupakan tahapan terahkir rekomendasi yang dilakukan oleh DPP PDI Perjuangan secara terbuka secara daring.
Di Surabaya dilakukan dikantor DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Rabu (2/9/2020), siang. Saat usai Puan Maharani membacakan surat rekomendasi untuk pasangan Cawali dan Cawawali Surabaya suaranya hening tidak ada hingar bingar sampai terdengar suara Puan Maharani Ayo semangat baru ada respon tepuk tangan.
Tampaknya semua yang mengikuti acara kurang percaya apa yang dibacakan Puan Maharani yaitu Cawali dan Cawawali Surabaya dalam Pilkada bulan Desember mendatang adalah Eri Cahyadi dan Armuji.
Eri Cahyadi selama ini dikenal sebagai pejabat kepercayaan Walikota Surabaya Tri Rismaharini yang menjabat Kepala Bappeko Surabaya. Sedangkan Armuji adalah kader PDI Perjuangan terbaik Surabaya yang menjadi anggota DPRD Jawa Timur dengan perolehan suara terbanyak pada Pemilu Legislatif silam.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri kepada para kader PDI Perjuangan setanah air terutama di Surabaya hendaknya tetap solid dan memenangkan para calon yang telah menerima rekomendasi.
“Siap apa tidak, kalian?” tanya Megawati yang dijawab serentak para kader , siap ! Sedangkan kepada Whisnu Sakti Buana, Megawati Soekarno Putri menyatakan dirinya tidak membuang dirinya.
“Saya tidak membuang kamu lho,saya masih ingat jasa Almarhum Ayahmu Bapak Soecipto,”ujar Megawati Soekarno Putri menghibur Whisnu Sakti Buana yang tampak duduk dibarisan depan sebelah pojok kanan dengan lesu.
Whisnu Sakti Buana yang saat ini menjabat sebagai Wakil Walikota Surabaya gagal mendapatkan rekomendasi dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri.
Rekomendasi Megawati Soekarno Putri justru jatuh ke tangan pasangan Eri Cahyadi-Armuji untuk menggantikan Tri Rismaharini, yang mempunyai jargon " melanjutkan kebaikan" (tot)