JATIMPOS.CO/KABUPATEN MADIUN - Sebuah club pemburu binatang yang mengganggu tanaman petani dan pekebun, Madiun Hunting Club (MHC) menggelar bakti sosial dan hunting bareng di Dusun Plosorejo, Desa Tawangrejo, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun, Minggu (30/10/2022).

Tidak hanya diikuti anggota MHC, bakti sosial dan hunting bareng dengan tag line " Paseduluran Selawase " tersebut juga diikuti oleh club para pemburu dari berbagai daerah. Seperti Dolopo, Pagotan, Caruban, Kota Madiun, Magetan, Ngawi, Ponorogo, Nganjuk, Kediri dan Sidoarjo serta dari beberapa daerah lainnya.

Ketua Madiun Hunting Club (MHC), R. Ery Soeharyo mengatakan kegiatan berburu ini digelar untuk membantu para petani di daerah Tawangrejo, karena selama ini populasi binatang pengerat jenis tupai tersebut sangat merugikan para petani, sehingga hasil panen tanaman perkebunan di Desa Tawangrejo, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun tidak bisa maksimal.

Para peserta dari berbagai daerah antusias ikuti kegiatan Hunting Bareng dan Baksos di Tawangrejo.

" Pagi hari ini kita mengadakan bakti sosial dan mengundang teman - teman bediler (pemburu) karena warga Desa Tawangrejo sebagai petani itu banyak di ganggu oleh binatang jenis tupai, sehingga panennya tidak tercapai maksimal. Maka kami mengundang teman-teman bediler untuk membantu mengurangi populasi tupai tersebut, " jelas Ery Soeharyo yang juga menjadi salah satu pengurus Perbakin Kabupaten Madiun.

Kegiatan ini, menurutnya yang kedua kalinya digelar. Ada sekitar 150 - an peserta dari Madiun dan luar daerah ikut dalam kegiatan tersebut.

" Sebelum ada covid 19, diadakan di Desa Morang. Karena ini covid sudah reda maka kami memberanikan diri untuk mengadakan kegiatan seperti ini lagi. Sebelumnya kami telah menyampaikan kepada Kades Tawangrejo, dan Kapolsek Gemarang dan di ijinkan makanya kami lanjut hari ini, " jelas Ery Soeharyo yang juga sebagai Advokat.

Ia pun berharap dengan kegiatan hunting bareng dan bakti sosial ini bisa menjangkau masyarakat yang tidak mampu yang harus dibantu. Karena baksos ini juga sebagai salah satu bentuk kepedulian dari para pemburu.

" Untuk baksos tidak harus dari kantong sendiri, tapi kantong bersama - sama dari para pemburu yang peduli, " ungkapnya.

Menurutnya, karena bediler atau pemburu masuk ke hutan atau pinggiran hutan maka harus diperhatikan. Para pemburu juga harus tahu diri kepada lingkungan sekitar sehingga kebersamaan maupun kemitraannya bisa tercapai. Para pemburu juga hanya diperbolehkan menggunakan senjata yang memenuhi standart. Sedangkan kegiatan berburu hanya diperbolehkan jenis binatang tupai atau binatang hama perusak tanaman para petani.

" Kegiatan kali ini sekalian kami lombakan supaya bisa semangat karena ada hadiahnya. Hadiah itu pun juga dari teman teman panitia. Sedangkan untuk hasil buruan berupa tupai setelah dihitung jumlah hasil perburuan maka dikembalikan lagi ke para pemburu untuk dimasak sendiri, " pungkasnya.

Diketahui sebelum para pemburu binatang hama pengganggu tanaman ini diberangkatkan ke hutan, kegiatan bakti sosial berupa bantuan bahan pokok dan uang tunai secara simbolis telah disalurkan kepada masyarakat. Kemudian, setelah acara hunting bareng selesai baksos dilanjutkan kembali dengan menyalurkan bahan pokok ke rumah - rumah warga yang dinilai layak untuk mendapatkan bantuan. (jum).