JATIMPOS.CO/SURABAYA – Warga Kota Surabaya tak perlu khawatir kehabisan layanan kesehatan selama libur Lebaran 2025. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya telah mengatur jadwal operasional puskesmas agar tetap dapat melayani sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri dan Surat Edaran (SE) Nomor 400.7.2.3/2818/436.7.2/2025.
Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, dr. Hj. Zuhrotul Mar’ah, meminta Dinkes memastikan layanan kesehatan tetap optimal, terutama selama libur panjang Lebaran. "Dengan adanya penetapan jam operasional selama libur hari besar keagamaan dan cuti bersama, maka puskesmas tetap memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat," ujarnya, Jumat (28/3/2025).
Menurutnya, perubahan jam operasional puskesmas bertujuan untuk mengakomodir kebutuhan layanan kesehatan masyarakat yang tetap tinggi meski dalam suasana libur Lebaran. Beberapa puskesmas bahkan akan beroperasi selama 24 jam penuh guna menangani kejadian gawat darurat.
Dari data yang diperoleh, jadwal layanan kesehatan di puskesmas selama libur Lebaran telah diatur sebagai berikut:
Dimulai sejak awal cuti bersama di hari Jumat, 28 Maret 2025: 08.00 - 11.00 WIB; kedua di hari Rabu, 2 April 2025: 08.00 - 14.00 WIB; berikutnya Kamis, 3 April 2025: 08.00 - 14.00 WIB; selanjutnya Jumat, 4 April 2025: 08.00 - 11.00 WIB; kemudian Sabtu, 5 April 2025: 08.00 - 13.00 WIB; dan terakhir hari Senin, 7 April 2025: 08.00 - 14.00 WIB.
Sementara itu, puskesmas rawat inap akan tetap buka 24 jam dengan layanan gawat darurat. "Untuk puskesmas non-rawat inap, jam operasionalnya supaya mengikuti ketentuan SE yang berlaku," tambah Zuhrotul Mar’ah.
Zuhrotul menekankan pentingnya kesiapan puskesmas, terutama dalam menangani kasus-kasus darurat yang meningkat selama libur Lebaran, seperti diare akibat konsumsi makanan yang tidak higienis, hipertensi karena pola makan berlebihan, serta kecelakaan lalu lintas yang meningkat selama arus mudik dan balik.
“Traveler diare itu banyak, jadi harus betul-betul disiapkan dengan benar obat-obatan emergensi dan obat-obatan untuk kasus penyakit terbanyak saat Lebaran," katanya. Ia menekankan bahwa tidak boleh ada puskesmas yang kekurangan obat karena kurangnya prediksi terhadap kebutuhan pasien.
Selain itu, puskesmas yang berada di jalur utama mudik dan balik juga diinstruksikan untuk tetap siaga dengan layanan 24 jam. Hal ini bertujuan untuk memastikan pemudik yang mengalami gangguan kesehatan bisa segera mendapatkan penanganan medis tanpa harus mencari rumah sakit yang lebih jauh.
Zuhrotul juga mengapresiasi tenaga medis yang tetap bertugas selama libur Lebaran. Ia berharap tenaga kesehatan mendapatkan dukungan penuh agar tetap optimal dalam melayani masyarakat. "Petugas kesehatan harus disiapkan dengan baik, jangan sampai ada yang kewalahan. Semua fasilitas, baik tenaga medis maupun sarana dan prasarana, harus dalam kondisi siap pakai," ujarnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan selama libur Lebaran, mengingat perubahan pola makan dan aktivitas selama perayaan dapat mempengaruhi kondisi tubuh. “Jangan sampai Lebaran malah sakit. Makan secukupnya, istirahat cukup, dan tetap menjaga kebersihan makanan,” imbaunya.
Dengan adanya pengaturan jam operasional puskesmas dan kesiapan tenaga medis, diharapkan masyarakat Surabaya dapat merayakan Lebaran dengan aman dan nyaman tanpa harus khawatir tentang layanan kesehatan. (fred)