JATIMPOS.CO/KOTA BLITAR — Upacara Peringatan Hari Perhubungan Nasional Kota Blitar, Selasa (17/09) di halaman Kantor Wali Kota Blitar terasa istimewa.
Pasalnya, Kota Blitar mendapatkan tiga kado manis. Pertama, mendapatkan penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) dari Pemerintah Republik Indonesia yang telah diterima pada hari Minggu (15/09) di Jakarta.
Penghargaan WTN itu diterima Plt. Wali Kota Blitar Santoso yang diserahkan langsung oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.
Dan, Selasa pagi tadi, penghargaan berupa Piala WTN ini diserahkan Santoso kepada Kepala Dinas Perhubungan, Prio Suhartono pada upacara Hari Perhubungan Nasional.
Santoso dalam sambutannya mengatakan, WTN merupakan penghargaan yang diberikan Pemerintah Republik Indonesia kepada kota-kota yang mampu menata transportasi publik dengan baik.
“Ini bentuk nyata meningkatnya ketertiban dan keselamatan berlalu lintas,” imbuhnya.
Santoso mengatakan penghargaan ini merupakan kali keempat diraih Kota Blitar.
“Ini berkat peran bersama pemerintah Kota Blitar melalui Dinas Perhubungan dan Kepolisian,” tegasnya.
Penempelan bukti tanda lulus uji kir oleh Sekretaris Daerah Kota Blitar, Rudy Wijonarko.
----------------------------------------
Kedua, selain WTN, prestasi yang tidak kalah membanggakan diraih Kota Blitar. Pada waktu yang bersamaan Kota Blitar meraih penghargaan Abdi Yasa dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan predikat terbaik pertama atas nama Heru Prasetyo Adi.
Santoso menambahkan tujuan pemilihan Abdi Yasa Teladan adalah dalam rangka menciptakan kesadaran bagi para sopir tentang pentingnya keselamatan berkendara.
“Penghargaan-penghargaan ini tentunya harus kita syukuri dan selanjutnya mari pertahankan dan tingkatkan bersama ketertiban lalu lintas,” ujarnya.
Di akhir sambutannya mantan Sekda ini menyampaikan untuk mempercepat pelayanan kepada masyarakat utamanya pengujian kendaraan bermotor.
Kado manis ketiga adalah Pemerintah Kota Blitar melalui Dinas Perhubungan meluncurkan program smart card atau kartu pintar. Adanya kartu pintar ini akan mempercepat proses layanan dari yang semula 50 menit menjadi 38 menit.
“Kartu ini akan menggantikan bukti lulus uji yang semula berbentuk buku uji, tanda samping dan plat,” jelasnya.
Santoso menjelaskan program ini sekaligus perwujudan dari Blitar Smart City. Sementara itu di tempat terpisah seusai upacara, untuk menandai peluncuran kartu pintar atau smart card ini, dilakukan penempelan bukti tanda lulus uji kir oleh Sekretaris Daerah Kota Blitar, Rudy Wijonarko di UPTD pengujian kendaraan bermotor Dinas Perhubungan Kota Blitar. (sk/hms/Adv)