JATIMPOS.CO/TUBAN - Pertamina Hulu Energi Tuban East Java (PHE TEJ) melaksanakan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan PT Sumber Aneka Gas yang merupakan anak perusahaan PT Super Energy Tbk. Dalam perjanjiannya sebesar 12 MMSCFD yang akan diproses untuk Compressed Natural Gas (CNG) dan Liquified Natural Gas (LNG). Penandatanganan ini mendukung pencapaian ketahanan dan bauran energi nasional, dengan memperluas penyaluran gas bumi tanpa pipa.
Penandatanganan PJBG dilakukan dalam acara International Convention Indonesia Upstream Oil & gas 2023 (IOG) di Bali, Rabu (20/9/2023). Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Regional Indonesia Timur Pertamina Subholding Upstream Endro Hartanto dan Direktur Utama PT Sumber Aneka Gas Agustus Sani Nugroho. Turut menyaksikan penandatanganan tersebut Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto.
“Perjanjian ini menunjukkan komitmen PHE TEJ dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur mengingat saat ini CNG kerap digunakan untuk industri ritel dan komersial, termasuk hotel, restaurant dan kafe (Horeka),” ujar Direktur Regional Indonesia Timur.
Endro menambahkan dengan penyaluran gas tanpa pipa ini diharapkan pelaku usaha akan mendapatkan sumber energi dengan harga yang lebih kompetitif, sehingga usaha yang dijalankan bertumbuh dan mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja.
General Manager Zona 11 Subholding Upstream Pertamina, Muzwir Witarama mengatakan PHE TEJ gencar melakukan upaya penambahan produksi untuk mendukung upaya pemerintah mencapai target produksi 1 juta barel per hari. Upaya yang telah dilakukan diantaranya pengeboran sumur pengembangan Mudi 27 dan Mudi 10 ST2. “Upaya ini selain kami lakukan untuk mendukung ketahanan energi juga membawa kebermanfaatan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi khususnya pelaku usaha di Jawa Timur,” jelas Wira.
Sebagai tambahan informasi Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina merupakan pengelola hulu migas yang secara geografi tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, Kepulauan Maluku dan Papua yang terdiri dari asset offshore dan onshore. Wilayah kerja di bawah Regional Indonesia Timur yaitu Zona 11 (Alas Dara Kemuning, Cepu, WMO, Randugunting, Sukowati, Poleng, Tuban East Java, Bunga), Zona 12 (Jambaran Tiung Biru, Banyu Urip), Zona 13 (Donggi Matindok, Senoro Toili, Makasar Strait), dan Zona 14 (Papua, Salawati, Kepala Burung, Babar Selaru, Semai). (min)