JATIMPOS.CO//SURABAYA- Pengurus Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Provinsi Jatim, melakukan audiensi dengan Dr.Ir.Wahid Wahyudi, MT, jum’at (10/9/2020) di kantor Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, Jl. Gentengkali Surabaya. Dalam pertemuan itu dibahas kepengurusan, anggota dan kegiatan JMSI Jatim.

Salah satu pengurus adalah DR.Ir.Wahid Wahyudi, MT yang akrab dipanggil Pak Wahid, sebagai Ketua Pembina JMSI Provinsi Jatim. “Terimakasih atas kepercayaannya, dan mari JMSI Jatim melakukan aktivitas untuk kepentingan masyarakat,” ujar Pak Wahid.

Sebab menurut Pak Wahid, banyak organisasi dibentuk dan setelah itu tidak ada aktivitas. Selain itu menurut Wahid Wahyudi, JMSI Jatim perlu menunjukkan “brand” organisasi perusahaan media siber yang kredible.

“Saya sering berkomunikasi dengan Pak Nuh (Prof.DR.M.Nuh, Ketua Dewan Pers) yang sama alumni ITS,” ujarnya, yang kini sebagai Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim.

Audiensi dipimpin Ketua JMSI Jatim, Eko Pamuji didampingi Wijayanto (Wakil Ketua) Arief Sosiawan (Wakil Ketua), Syaiful Anam (Sekretaris). Juga turut hadir Lutfil Hakim (anggota Dewan Pembina).

Eko Pamuji pada kesempatan itu menjelaskan, JMSI Provinsi Jatim terbentuk setelah deklarasi JMSI di Banjarmasin tanggal 9 Pebruari 2020 bersamaan dengan Hari Pers Nasional (HPN). Hingga saat ini sudah ada 26 perusahaan media siber di Jawa Timur yang bergabung. Jumlah itu melebihi syarat minimal sebagai konstituen Dewan Pers, yakni 10 perusahaan media pada satu Provinsi.

“Semua perusahaan media yang bergabung JMSI Jatim telah memenuhi standar perusahaan pers sesuai UU Pers,” ujarnya. Dan beberapa media siber lainnya menyatakan akan bergabung dengan JMSI Jatim namun masih melengkapi persyaratannya.

Semetara itu Lutfil Hakim menyatakan, perusahaan media siber seperti JMSI lebih fokus pada perusahaannya. “Sedangkan wartawannya banyak bergabung dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan organisasi wartawan lainnya,” ujarnya. (n)