JATIMPOS.CO/TUBAN - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) Pabrik Tuban berkomitmen mendorong peningkatan ekonomi masyarakat dalam menumbuhkan industri kreatif. Utamanya yang berada di wilayah pengembangan perusahaan. Salah satu caranya mendorong.
Ada sekitar 31 Organisasi Masyarakat Setempat (OMS) cluster industri kreatif yang menjadi binaan Semen Indonesia Pabrik Tuban melalui kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR)nya.
“31 OMS yang masuk dalam cluster industri kreatif ini yang mendapatkan bantuan modal usaha dan pendampingan dari perusahaan, di beberapa OMS ada yang mendapatkan program bantuan sejak tahun 2019 dan sebagian tahun 2020 ini,” terang, GM of Corporate Communication Semen Indonesia, Fardhi Sjahrul Ade, Jumat (02/10).
Menurutnya, pada cluster ini ada beberapa bidang usaha, antara lain, usaha produksi miniatur kendaraan seperti truck, bus, dan lain-lain. Ada pula yang pengrajin layang-layang, kemudian sewa pakaian, rias pengantin, bidang wisata, mmaupun bidang usaha lainnya.
“Kita berharap usaha-usaha yang telah disupport perusahaan dan dilakukan pendampingan ini dapat tumbuh dan berkembang lagi sehingga nantinya benar-benar mandiri, agar dapat meningkatkan ekonomi masyarakat terutama dalam situasi pandemi Covid-19 seperti ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Ahmad Muhibuddin, warga Desa Socorejo, Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban, sebagai salah satu penerima program mengatakan bahwa bantuan Semen Indonesia ini akan sangat berarti bagi kelompoknya, yang memang dalam rintisan dan membutuhkan sokongan dana untuk memenuhi beberapa kebutuhan dan pengembangan usaha yang belum dapat dipenuhi oleh anggota kelompok.
"Bantuan nanti akan kami gunakan untuk membeli alat pendukung usaha kami dalam membuat miniatur kendaraan," kata Muhibuddin saat mengikuti acara koordinasi cluster industri kreatif di Sanggar Kreatif Desa Socorejo dalam acara pelatihan dan pendampingan dari Tim CSR SIG Pabrik Tuban beberapa waktu lalu.
Menurutnya selama ini dalam menjalankan usaha yang diberi nama Miniatur Truck Socorejo itu masih menggunakan peralatan seadanya, alat potong kayu dan plastik yang mestinya menggunakan peralatan khusus masih dilakukan dengan peralatan yang dimiliki kelompok.
"Produksi kami masih terbatas adanya pesanan saja sekitar 20 unit per bulan, modal yang minim dan peralatanya masih seadanya menjadi kendala. Dengan bantuan dari Semen Indonesia ini sangat membantu kami," terangnya.
Muhibuddin mengaku, jika pasar untuk usahanya ini cukup prospek, peminatnya dari berbagai daerah di Jawa Timur hingga luar pulau juga sudah mulai berdatangan, berkat promosi melalui komunitas dan media sosial. Dan pada masa pandemi Covid-19 ini kelompoknya tetap berkarya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
"Alhamdulillah pasar sudah ada, hanya pemenuhan permintaan ini yang lamban karena kendala peralatan. Adanya pemberian modal usaha dan dampingan dari Semen Indonesia ini saya yakin usaha kelompok kita ini akan berkembang. Dan saya mengucapkan terimakasih kepada Semen Indonesia yang telah mensuport usaha kita melalui program CSR," pungkasnya. (min)