JATIMPOS.CO/TUBAN – Beras kualitas medium dan premium kembali diterima keluarga penerima manfaat (KPM) di Kecamatan Singgahan. Adanya preorder sebagian besar penerima beras dari program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) sudah beralih kualitas premium dari sebelumnya medium.
“KPM bebas memilih kualitas beras, termasuk komoditi lainnya, sehingga agen dan supliyer mendata kebutuhan yang diinginkan KPM. Sedangkan secara umum mayoritas KPM di seluruh kecamatan sudah memilih premium,” ungkap Kepala Bidang Pengembangan, Perlindungan dan Jaminan Sosial, Dinas Sosial P3A Kabupaten Tuban, Rita Zahara didampingi Forpimcam usai mengecek kualitas beras di Pendopo Kecamatan Singgahan, Selasa (13/10).
Menurutnya pengecekan komoditi beras melibatkan Forpimcam, paguyuban agen, dan pendamping ini merupakan komitmen bersama agar penerima manfaat terjaga kualitas komoditi yang diterimanya. Hasilnya beras yang didatangkan dari dari dua supliyer ini kualitasnya layak komsumsi dan sudah sesuai standart sample yang dibawa oleh dinas sosial.
Ketua paguyuban agen Saryadi Susilo mengungkapkan dari sekitar 4500 KPM di Kecamatan Singgahan, sudah ada sekitar 70 persen yang memesan kualitas premium. Tentunya bulan ini sudah mulai ada penambahan pesanan dari medium ke premium.
“Karena preorder inilah maka KPM bebas memilih kualitas beras,” ucap Saryadi.
Perlu diketahui juga, lanjut dia, untuk beras premium seberat 13 kg sedangkan yang medium tetap 15 Kg. Dia meyakini pada bulan berikutnya seluruh KPM di Singgahan sudah memilih kualitas premium.
Senada yang disampaikan Sekretaris Camat Singgahan, Chusnul Khotimah bahwa mayoritas masyarakat penerima manfaat di Singgahan sudah mulai beralih ke beras premium. Hal ini menandakan bahwa KPM sudah memanfaatkan layanan preorder yang disampaikan oleh agen atau E-Warung.
Chusnul mengimbau KPM agar BPNT yang dapat dicairkan setiap bulan ini dipergunakan sebaik-baiknya. Layanan preorder memudahkan untuk memilih kualitas protein dan nabati. Harapan juga disematkan kepada seluruh penyedia barang agar tetap menjamin dan menjaga kualitas beras, telur, tahu, tempe, daging ataupun ikan.
“Untuk mencapai itu maka evaluasi terus kita lakukan dengan para pihak yang terlibat di program BPNT ini,” kata Chusnul.
Kondisi beras untuk KPM layak konsumsi juga disampaikan oleh Arifatul Khoiriyah TKSK Singgahan. Dia menyebut pendistribusian kali ini mendatangkan dua supplier. Keduanya membawa kualitas beras lebih bagus dari pada kemarin.
“Kondisi beras lebih bagus dari pada bulan kemarin. Diharapkan, kualitasnya tetap dijaga, sehingga KPM tidak dirugikan,” terangnya.
Guna menjamin kualitas komoditi serta tepat sasaran, pendistribusian mendapatkan pengawasan berlapis. Tidak hanya di situ, pengecekan juga sampai pada tingkat agen. Selanjutnya agen diharuskan menandatangani berita acara serah terima (BAST) dan melakukan pengecekan sebelum akhirnya didistribusikan ke KPM. (min)