JATIMPOS.CO/JAKARTA – Tes untuk mendeteksi infeksi virus corona penyebab Covid-19 menggunakan metode PCR (Polymerase Chain Reaction), atau biasa disebut dengan tes swab. Selain itu, ada pula metode rapid test.

Nah, ada yang mempertanyakan, mengapa orang tampak menangis saat menjalani tes usap atau swab test Covid-19. Direktur Utama Genomik Solidaritas Indonesia (GSI Lab), dr Nino Susanto, coba menjelaskannya.

Menurutnya, itu sesuatu yang wajar seseorang menangis saat menjalani swab test. Hal tersebut terjadi lantaran alat mirip cutton bud yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan material virus SARS-CoV-2 atau Virus Corona baru mengenai kelenjar air mata yang berada di belakang hidung.

"Tadi tuh dirangsang. Jadi, itu adalah respons yang normal dan wajar," kata Nino belum lama ini.

Itu mengapa, lanjut Nino, ketika manusia menangis juga akan mengeluarkan ingus.

Nino, menjelaskan, virus penyebab Covid-19 menempel di dinding bagian belakang hidung atau nasofaring.

Ketika seseorang di-swab test Covid-19 dengan metode reaksi rantai polimerasi (PCR), alat pendeteksi akan dimasukkan melalui hidung dan mulut.

"Walaupun menyerang paru-paru, virus menempelnya di nasofaring," kata Nino.

"Alat masuk hidung mengarahnya ke bagian itu, lewat mulut pun sebenarnya arahnya ke sana juga," Nino menekankan.

Hingga sekarang, swab test PCR adalah satu-satunya metode efektif untuk mendiagnosis Covid-19 yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Sebab, metode ini memungkinkan mengambil lebih dari satu spesimen untuk diperiksa di laboratorium. Ini juga alasan saat swab test Covid-19, yang akan dicolok adalah kedua hidung dan mulut.

GSI Lab, kata Nino, adalah laboratorium tes PCR yang mampu melakukan hingga 5.000 tes per hari. Masyarakat bisa memanfaatkan segala kemudahan saat melakukan pengambilan sampel di sana.

Selayaknya restoran cepat saji, GSI Lab menghadirkan layanan drive thru, walk thru, dan ride thru. Tak ingin datang langsung ke laboratorium yang terletak di Cilandak, Jakarta Selatan, masyarakat bisa menggunakan layanan swab test Covid-19 di rumah maupun kantor.

Nino pun berharap kehadiran GSI Lab dengan kemampuan menguji 5.000 sampel per hari dapat membantu Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 dalam meningkatkan kapasitas tes PCR nasional, serta memerluas akses bagi masyarakat. (yus)