JATIMPOS.CO//BOJONEGORO- Pakar Kehutanan dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, Jawa Tengah, Prof Moh Na'iem berkunjung ke Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhutani (Puslitbang) di jalan Sorogo-Cepu, Kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro, Kamis (18/07/2019). Dia ingin membuktikan demoplot-demoplot tanaman hutan yang dikembangkan Perhutani terutama tanaman Jati Plus Perhutani (JPP) dikembangkan Perhutani selama ini.

Dalam ulasannya dia menyampaikan di depan beberapa karyawan Puslitbang Perhutani ini ingin membuktikan Demoplot Tanaman JPP yang diketahuinya special bahkan spektakuler dan agak luas.

“Penelitian yang saya lihat di Puslitbang ini saya rasa masih tanggung. Dan saya ketahui litbang -litbang yang lain sifatnya sudah sangat kuat kelembagaan dan tenaganya sudah banyak yang bergelar Doktor,” ujarnya saat di dalam gedung pertemuan kantor ini bersama jatimpos.co.

Kapuslitbang (red. Kepala/pimpinan) Perhutani Yahya Amin (YA) menyampaikan sejarah Puslitbang Perhutani sejak berdirin pada tahun 1998 bernama Pusat Jati, lalu ketika pada tahun 1999 bernama Pusbanghut.

“Pada tahun 2000 pusat project pengembangan tanaman jati ini berubah bernama Pusbang SDH. Kemudian pada tahun 2005 berubah lagi namanya menjadi Puslitbang Perhutani. Sekarang ini untuk perkembangan struktur organisasinya kata YA (nama singkatnya), peran Puslitbang dalam program bisnis, Tim PUI th 2019 dan nilai indikator PUI tahun 2017, 2018 dan 2019 sudah mendukung sekali,” paparnya.

Apa yang disampaikan Kapuslitbang tadi mendapat tanggapan dari Sekretariat PUI Kemenristek Dikti, Goenawan Wybiesana bahwa Puslitbang Perhutani harus sama seperti Litbang-litbang di Indonesia.

“Jadi menurut saya kedepannya hasil penelitiannya harus bisa menghasilkan produk yang bisa di jual Perhutani agar ada usaha produktif,” ungkapnya.

Perlu diketahui bahwa selama ini upaya yang dilakukan Puslitbang sudah ada Kegiatan Supervisi Pembinaan lembaga Pusat Unggulan Iptek (PUI ) Dari Kementerian Riset , Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

“Yang pasti kegiatan tersebut adalah bukti bahwa pada Hari Kamis tgl 18 Juli 2018 lalu kami sudah menempuhnya dan sukses,” ungkap YA kepada media ini dan tamu-tamu yang berkunjung. (met)