JATIMPOS.CO/KABUPATEN BLITAR - Tingkat penyebaran virus Covid-19 relatif rendah di wilayah Kecamatan Doko Kabupaten Blitar. Terbukti beberapa desa berstatus zona hijau.
Namun semua ini tidak membuat pemerintah Kecamatan Doko lengah, dengan mengantisipasi secara prokes ketat apabila terjadi klaster di lingkup keluarga.
Mendorong serta memberikan perhatian serius terhadap desa-desa dalam mendisiplinkan penerapan PPKM. Peran pemerintah desa sangatlah penting menekan laju penyebaran virus Covid-19, karena langsung bersinggungan dengan masyarakat. Pencapaian progam-program yang digalakkan oleh 3 pilar dari pemerintahan Kecamatan Doko sampai pemerintah desa.
Peran serta tokoh masyarakat sangat berpengaruh dalam menyukseskan progam pencegahan penyebaran virus Covid-19 dari pemerintah pusat, karena langsung bersinggungan dengan masyarakat.
Penyemprotan desinfektan secara rutin telah dilakukan dan pemberian bantuan sembako di dua desa yaitu Kalimanis dan Sidorejo berstatus zona hijau. Dalam peta penyebaran kasus Covid-19, sasaran utama ditujukan ke tempat umum yang sering didatangi masyarakat dan dianggap rawan akan penyebaran virus Covid-19, seperti pasar dan area kantor desa.
“Sampai hari ini mudah-mudahan kondusif, angka positif juga negatif, dikarantina juga negati, jadi khususnya Desa Kalimanis adalah zona hijau,” ujar Muji selaku Kepala Desa Kalimanis.
Berbeda dengan pengakuan Agus Kepala Desa Genengan masih wilayah Kecamatan Doko. Menurutnya, pihaknya melaksanakan program untuk penyandang disabilitas dan ODGJ (orang dengan ganggauan jiwa) secara door to door/jemput bola. Sasaran kurang lebih 16 jiwa dengan tetap menggunakan penerapan protokol kesehatan, mengingat masyarakat yang mempunyai kekurangan tersebut tidak memungkinkan untuk didatangkan ke kantor desa maupun puskesmas setempat.
Secara terpisah Plt Kecamatan Doko yang juga sekretaris sekaligus Kasi Pemerintahan, Hari Cahyono, S.Sos. MM menuturkan, memang untuk jumlah pasien yang terpapar Covid-19 tidak sebanyak dibanding wilayah lain. Tingkat kemunculan klaster keluarga rendah, resiko kematian dianggap tinggi bagi warga yang sudah positif, sekali positif kebanyakan berakhir dengan kematian.
Pihaknya menegaskan penerapan PPKM yang diperpanjang serta kegiatan melakukan pengawasan dan juga imbauan selalu rutin dilaksanakan seperti kegiatan yang menimbulkan kerumunan.
“Kita sering keliling malam hari, tetap disiplin menerapkan PPKM, dan mengingatkan agar di rumah saja. Itu sering kita lakukan bersama tiga pilar atau satuan gugus tugas Covid-19 di tiap desa wilayah Kecamatan Doko,” paparnya. (Adv/Kmf/san)