JATIMPOS.CO/MADIUN - Memasuki musim penghujan dengan intensitas yang tinggi di beberapa wilayah, PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun berupaya menyiapkan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) di beberapa titik yang dapat menjangkau lokasi apabila terjadi hambatan akibat cuaca ekstrim seperti banjir, amblesan dan tanah longsor.
AMUS ini terdiri dari batu balas, bantalan rel, pasir, karung, besi (untuk jembatan), alat penambat rel dan alat siaga lainnya yang telah ditempatkan di 13 titik wilayah Daop 7 Madiun.
Manager Humas KAI Daop 7 Madiun, Ixfan Hendriwintoko mengatakan, hal ini dilakukan sebagai upaya yang mengedepankan keselamatan untuk mewujudkan perjalanan kereta api yang lancar dan terkendali sehingga pelanggan dapat menikmati perjalanan KA dengan aman dan nyaman.
" AMUS disiapkan dibeberapa titik, di antaranya Stasiun Walikukun, Ngawi, Magetan, Madiun, Caruban, Bagor, Nganjuk, Kertosono, Jombang, Sumobito, Kediri, Tulungagung, dan Blitar," ucapnya.
Selain itu, Daop 7 Madiun juga menyiapkan tim reaksi cepat Flying Gank untuk menjaga kehandalan perjalanan kereta api. Tim ini akan melakukan pemeriksaan rutin jalur KA untuk mengantisipasi gangguan alam serta meminimalisir resiko dan mempercepat penanganan jika sewaktu-waktu terdapat dampak dari cuaca ekstrim pada operasional KA.
“ Tenaga Flying Gank disiagakan 24 jam apabila terjadi rintang jalan ataupun peristiwa luar biasa hebat,” jelas Ixfan.
Lebih lanjut dia katakan, saat ini setidaknya terdapat 13 titik rawan banjir yang memiliki potensi luapan air di wilayah Daop 7 Madiun, diantaranya :
1. BH 134, Km. 212+972 antara Stasiun Walikukun – Kedungbanteng,
2. BH 80, Km. 193+142 antara Stasiun Ngawi – Kedunggalar,
3. BH 444, Km. 166+459 antara Stasiun Madiun – Magetan,
4. BH 340, Km. 136+380 antara Stasiun Bagor – Saradan,
5. BH 289, Km. 109+718 antara Stasiun Baron – Sukomoro,
6. BH 255A, Km. 93+820 antara Stasiun Sembung – Kertosono,
7. BH 630, Km. 183+84 antara Stasiun Ngadiluwih – Kediri,
8. BH 613, Km. 173+572 antara Stasiun Kras – Ngadiluwih,
9. BH 537, Km. 133+723 antara Stasiun Blitar – Rejotangan,
10. BH 443, Km. 107+933 antara Stasiun Garun – Talun,
11. BH 452, Km. 109+491 antara Stasiun Garun – Talun,
12. BH 457, Km. 110+480 antara Stasiun Garun – Talun,
13. BH 490, Km. 116+203 antara Stasiun Garun - Talun.
Ixfan menambahkan hal lain yang juga dilakukan oleh Daop 7 Madiun adalah dengan menebang pohon yang beresiko tumbang di beberapa wilayah serta pengecekan dan pembersihan maupun normalisasi saluran air di area jalur KA wilayah Daop 7 Madiun.
"Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk mewujudkan perjalanan kereta api yang selamat, aman, nyaman dan sehat, bagi pelanggan kami," tutup Ixfan. (jum).