JATIMPOS.CO/BONDOWOSO - Beberapa fasilitas umum seperti jalan dan jembatan yang kondisinya memprihatinkan akibat kendaraan berat, sejumlah perwakilan warga setempat geruduk PT Medco Cahaya Geotermal yang tengah melakukan eksplorasi panas bumi di Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso.
Demo tersebut dilakukan pada 26 April 2022 lalu itu oleh perwakilan masyarakat dari Kecamatan Tapen, Sukosari, Sumber Wringin, serta Sempol (Ijen).
Aksi masyarakat yang tidak mendapat tanggapan serius dari pihak terkait akhirnya mengadu dan berkirim surat kepada Pemerintah Kabupaten Bondowoso melalui Sekretaris Daerah (Sekda), di Rumah Dinas Sekda setempat, Senin (9/5/2022) malam.
Menurut koordinator aksi, Abdul Hadi mengatakan bahwa pihaknya melakukan hal tersebut untuk meminta PT Medco segera melakukan pelebaran jalan, renovasi jembatan, dan membuat tiang yang lebih tinggi untuk kabel listrik di sepanjang jalan dari Desa Jurang Sapi, Kecamatan Tapen hingga Kecamatan Ijen.
"Semenjak adanya proyek eksplorasi panas bumi banyak kendaraan besar yang melintas. Hingga membuat bibir jalan banyak yang rusak, ditambah banyaknya kabel listrik yang putus akibat tersangkut kendaraan yang terlalu tinggi, sehingga masyarakat banyak yang mengeluh," kata Hadi yang juga masyarakat Sumber Wringin.
Selain itu, kata Abdul Hadi, jembatan di Desa Sukorejo juga rusak pinggirannya (pagarnya red). Hendaknya diperbaiki.
"Jembatan yang roboh itu juga akibat kendaraan yang begitu besar, saya punya (bukti fotonya, red)," ujarnya.
Ia menyayangkan, saat menyampaikan aspirasinya tak ditemui oleh pejabat berwenang PT. Medco Cahaya Geotermal. Bahkan, hanya ditemui oleh Satpam saja.
Padahal, pihaknya sudah mengantongi tanda tangan ratusan warga yang mengeluhkan hal tersebut.
Dirinya mengaku mengaku akan melakukan somasi ke pimpinan PT Medco Cahaya Geotermal di pusat. Jika, keluhan itu tak ditindaklanjuti.
"Saya somasi nanti. Tapi saya masih nunggu hasil dari Pemkab menyampaikan ke Medco. Setelah itu baru saya somasi lagi," pungkasnya.
Sementara menurut Sekda Bondowoso, Bambang Sukwanto bahwa pihaknya akan mempelajari keluhan tersebut. Sebenarnya pada Pemerintahan yang dulu telah ada MoU.
"Kami akan menindaklanjuti atas keluhan dari masyarakat. Dalam waktu dekat kita komunikasikan, pertama akan kami rapatkan dulu bersama tim, baru kami akan ambil langkah berikutnya," jelas Bambang.
Ia menjelaskan bahwa jalan tersebut sebenarnya tak boleh dilalui kendaraan berat. Namun, ditolerir karena akan ada eksplorasi panas bumi, dengan klausul bahwa biaya perbaikan ditanggung oleh PT Medco.
"Karena kami juga waktu dulu, tahun 2011 saat Kepala bagian perekonomian sempat studi banding ke Garut. Dari Medco juga menyampaikan itu juga nanti tanggungan dari perusahaan," pungkasnya. (eko)