JATIMPOS.CO/TUBAN - Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM) “Tirto Langgeng” Desa Ngimbang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban mampu menyumbang Pendapatan Asli Desa (PADes) Rp 25 – 30 juta pertahun. HIPPAM yang dikelola dalam unit Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) ini beberapa kali mendapat penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jatim, Kementrian, dan institusi lainnya.

Pengelolaan air bersih yang mampu memenuhi kebutuhan warga setempat dirasa sangat memberikan manfaat. Sebab sebelumnya desa ini bertahun-tahun mengalami kesulitan air bersih. Hal ini memicu Pemdes untuk menjaga kondisi air tanah. Sehingga sekarang Desa Ngimbang terkenal dengan pengelolaan air bersih. Kondisi ini menumbuhkan semangat menggali dan meningkatkan potensi desa.

“Untuk konservasi air, kami menanam pohon,” ucap Kepala Desa Ngimbang, Yayik Achmad, Kamis (12/5/2022).

Yayik menjelaskan, pihaknya menanam 100 pohon palem. Pohon tersebut ditanam di sekitar sumber air. Selain mampu menahan air tiga kali lebih banyak dari pohon lain, palem juga secara estetika indah dilihat.

“Pohon-pohon ini adalah bantuan dari ExxonMobil Cepu Limited (EMCL),” imbuh Yayik.

Kepala desa dua periode ini mengatakan bahwa wilayah tersebut juga akan dikembangkan sebagai tempat wisata. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Ngimbang menyambut baik rencana ini. Rencananya, kawasan wisata bisa dibuka mulai awal tahun depan.

“Wisata ini dijadwalkan akan launching pada Januari 2023. Di sana akan dibangun sarana outbound track, jogging track, Spot selfie, Camping ground, Paralayang,” ucap Kades.

Kades menyampaikan terima kasih kepada EMCL dan SKK Migas yang telah membantu Desa Ngimbang sejak mulai program air bersih pada 2012. Bantuan dari EMCL, kata dia, mulai dari membangun fasilitas air bersih hingga mendampingi HIPPAM.

“Dengan semangat membangun desa, kami yakin rencana ini akan berhasil dan bermanfaat untuk masyarakat,” tegasnya.

Perwakilan EMCL, Febry Silaban mengatakan bahwa dukungan untuk Desa Ngimbang merupakan bagian dari komitmen EMCL dalam membantu pemerintah untuk meningkatkan taraf kesehatan dan ekonomi masyarakat. Menurutnya, Desa Ngimbang sebagai bagian dari wilayah jalur pipa Lapangan Minyak Banyu Urip telah menunjukkan komitmen yang baik. Sehingga program yang digulirkan EMCL bisa berkembang demikian pesatnya.

“Kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah desa dan masyarakatnya atas dukungan kepada proyek negara yang dioperatori EMCL. Keberhasilan operasi EMCL di Lapangan Banyu Urip sangat berarti dengan adanya dukungan dan komitmen masyarakat, termasuk dalam menjaga keamanan dan keselamatan jalur pipa,” ujarnya.

Febry berharap, kolaborasi yang baik tersebut terus berlanjut. Kata dia, keberhasilan ini tidak akan tercapai jika pemdes tidak peduli terhadap warganya. (min)