JATIMPOS.CO/GRESIK - PDAM Giri Tirta Gresik mengimbau masyarakat untuk hemat air pada tanggal 24 Oktober 2019 lalu. Kemarau panjang menyebabkan debit air baku dari kali Surabaya mengalami penurunan, yang mana berimbas pada produksi bagi masyarakat Gresik khususnya para pelanggan air PDAM.
Humas PDAM Giri Tirta Gresik, Ismail mengatakan, berdasarkan surat Kementrian PUPR Dirjen Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai Brantas No. PA0102-AM/928, dalam laporannya menampilkan penurunan produksi air baku akibat sungai maupun kali yang berkurang bahkan kering.
Hal ini, menurutnya akan berdampak pada seluruh pelanggan PDAM Giri Tirta Gresik yang tersebar hampir setengah wilayah Kabupaten Gresik. Karena, produksi air yang awalnya 550 liter per detik, sekarang berkurang menjadi 450 liter per detik.
" Pola pemerataan distribusi air baku yakni dengan melakukan pembatasan lama distribusi air, yang dulunya 24 jam kini dibatasi di waktu-waktu tertentu, " jelasnya ditemui Selasa siang (29/10) di ruang kerjanya.
.
Surat Imbauan PDAM Giri Tirta Gresik agar masyarakat hemat air
----------------------------------
Lebih lanjut dia katakan, saat ini PDAM Giri Tirta Gresik hanya mengandalkan satu sumber air baku, yakni dari kali Surabaya, dengan 4 instalasi pengambilan air di wilayah Legundi.
Selain menunggu datangnya hujan, PDAM Giri Tirta Gresik juga berupaya untuk memudahkan instalasi pengambilan air baku dari sungai.
“ Kita melakukan pengerukan sampai membuat bendungan kecil-kecilan agar air ngumpul. Maka dari itu, distribusi air harus dibagi merata diantara para pelanggan, " ucapnya.
PDAM Giri Tirta Gresik juga menunggu proyek Nasional Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan agar produksi air meningkat hingga 1000 liter per detik.
Selain itu, juga akan dilakukan penambahan instalasi penyedotan air baku dari Bendungan Gerak Sembayat yang rencananya dibangun tahun 2020 dan dioperasikan 2021.
" Diharapkan pelayanan PDAM Giri Tirta Gresik ini bisa melayani hingga 70 persen wilayah Kabupaten Gresik, " pungkasnya. (ruz).