JATIMPOS.CO/KABUPATEN MADIUN – Desa Bongsopotro, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun siap menjalankan visi misi Pemerintah Kabupaten Madiun, yakni Aman, Mandiri, Sejahtera dan Berakhlak. Hal tersebut seperti yang diungkapkan Kepala Desa Bongsopotro, Suwarno dalam kegiatan sarasehan Bhakti Sosial Terpadu (BST) yang digelar Pemkab Madiun di Desa Bongsopotro, Selasa (30/7/2019).
Menurutnya, dengan adanya Anggaran Dana Desa (ADD) sebesar 20 persen diharapkan Desa Bongsopotro dapat menyelesaikan permasalahannya sendiri dengan memanfaatkan anggaran tersebut sebaik mungkin. Misalnya bisa dipergunakan untuk pemberdayaan atau mengembangkan potensi Usaha Mikro Kecil (UKM) masyarakat setempat.
Sementara itu dengan kehadiran Bupati dan Wakil Bupati Madiun beserta seluruh OPD lingkup Pemkab Madiun di desanya tersebut, menurut Suwarno merupakan suatu kehormatan bagi masyarakat dan menjadi ajang silaturrohmi dengan Bupati Madiun bersama seluruh jajarannya, karena bisa bertemu langsung dengan masyarakat.
“Rangkaian kegiatan sarasehan dalam BST ini bisa menjadi ajang silaturrohmi dan sebagai tempat untuk menyampaikan aspirasi masyarakat Desa Bongsopotro kepada Pemkab Madiun secara langsung,“ ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Madiun, Ahmad Dawami mengungkapkan, kegiatan BST yang digelar di Desa Bongsopotro tersebut merupakan yang istimewa. Karena, BST digelar dalam rangkaian peringatan hari jadi Kabupaten Madiun ke – 451.
Menurutnya, dalam peringatan hari jadi Kabupaten Madiun yang dipusatkan di Alun - alun Caruban tidak pernah sepi dan selalu dipadati masyarakat, itu menunjukan kalau Caruban sudah benar-benar menjadi Ibu Kota Kabupaten Madiun.
Sedangkan Desa Bongsoproto yang merupakan salah satu desa yang masuk dalam wilayah Ibu Kota Kabupaten Madiun tersebut harus siap. Karena kedepan wilayah Ibu Kota Kabupaten Madiun akan diperluas sampai dengan SMA TGP Saradan.
“Dalam hal ini masyarakat Desa Bongsopotro harus siap dalam menghadapi hal itu, begitu juga anak-anak Desa Bongsopotro,“ ungkap Bupati Madiun.
Selain itu, Bupati Madiun juga menyampaikan bahwa Kabupaten Madiun sepakat dengan dicanangkannya Kabupaten Madiun sebagai Kampung Pesilat Indonesia. Hal ini agar tercipta sebuah kerukunan di Kabupaten Madiun. “ Kerukunan itu harus diciptakan secara bersama-sama, dan apabila semua sudah berjalan baik, berbicara prestasi pasti akan mudah, “ ucapnya.
“Selain Kampung pesilat, kesenian dongkrek juga harus ditingkatkan dan dilestarikan agar jangan sampai nanti di ambil oleh daerah lain,“ pungkasnya. (jum)