JATIMPOS.CO//BOJONEGORO- Dalam rangka upaya percepatan penurunan stunting di Bojonegoro, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Kesehatan mempunyai inovasi program "1000 GPS" yaitu 1000 Gerakan Penanganan Stunting yang merupakan gerakan upaya perbaikan gizi dan kesehatan dimulai dari 1000 Hari Pertama Kehidupan yang dimulai sejak kehamilan sampai anak usia dua tahun.
Dalam laporannya Plt. Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro dr. H. A Hernowo menyampaikan Untuk kelancaran dan keberhasilan program "1000 GPS" diperlukan komitmen bersama antara Kepala Daerah dan OPD terkait, untuk itu Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan hari ini, Rabu (23/10/2019) melaunching “Program 1000 GPS/ 1000 Gerakan Penanganan Stunting” di Desa Sidobandung, Kecamatan Balen dengan tema ‘Cegah Stunting, Budayakan Germas’, Generasi Sehat, menuju Indonesia Maju).
“Gerakan ini di launching langsung oleh Bupati yang didampingi oleh Dandim 0813, Kepala Bakorwil Bojonegoro, Ketua TP PKK Kabupaten Bojonegoro dan Kecamatan Balen. Tujuan gerakan ini adalah untuk menurunkan Prevalensi Balita Stunting di Kabupaten Bojonegoro melalui komitmen bersama dan kerjasama semua stakeholder yang ada di Kabupaten Bojonegoro,” ungkapnya ke jatimpos.co saat dikonfirmasi di kantornya, Kamis, (24/10/2019).
Sementara itu, dr. Fitry Munira Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan juga turut menambahkan bahwa berbagai upaya telah dilakukan Pemkab Bojonegoro. Upaya tersebut diantaranya pemberian TTD (Tablet Tambah Darah) kepada anak dan remaja sejak Sekolah Dasar, SLTP hingga SLTA. Hal tersebut adalah upaya mencegah status gizi perempuan saat menikah tidak KEK (Kekurangan Energi Kronis). Menurutnya Status gizi untuk calon ibu hamil, ibu hamil dan ibu menyusui sangat penting bagi pertumbuhan anak, sehingga harus diberikan makanan tambahan.
Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah kala dikonfirmasi terkait program tersebut mengatakan, perlu adanya langkah bersama yang selaras dan terorganisir untuk memaksimalkan usaha menurunkan stunting di Bojonegoro.
"Hal ini berkaitan pembangunan SDM unggul, menciptakan generasi yang sehat menuju Indonesia Maju, maka kita harus bergerak cepat," terang Bupati. (met)