JATIMPOS.CO/KOTA MOJOKERTO - Prihatin dengan kondisi jalan empunala didapati  kondisi lubang/ ambles  disejumlah titik,  Ketua DPRD Kota Mojokerto Sunarto bersama  Komisi ll melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke  proyek jalan Empunala yang menelan dana Rp101 Miliar, Senin (30/1/2023)pagi.

Sesampai di lokasi proyek sepanjang 2,3 Km tersebut, komisi II DPRD Kota Mojokerto  menemukan sejumlah pekerjaan yang dikerjakan tak maksimal, sehingga jalan yang menjadi gerbang masuk Kota Onde-onde ini sudah rusak dan diduga tak sesuai spek. Selain bergelombang juga ambyar.

Ketua Komisi ll DPRD Kota Mojokerto Agus Wahjudi Utomo A.MP dilokasi proyek Empunala mengatakan, dari hasil sidak yang dilakukan oleh Komisi II terhadap proyek jalan Empunala yang menelan anggaran Rp101 miliar tersebut, disinyalir dikerjakan tidak sesuai Speck, karena  belum genap beroperasi satu bulan, dikerjakan, kini sudah rusak.

"Proyek jalan empunala  secara teknis memang kami tidak memahami tapi secara umum jalan ini  belum genap sebulan beroperasi  sudah ambles dan ambyar dan kami berhak meragukan kualitas proyek prestisius ini, " kata Agus Wahjudi

Masih kata Agus  Wahjudi Utomo, karena ini uang rakyat  yang nilainya sekitar Rp101 miliar, dan kami sangat kecewa dengan kontraktor yang mengerjakan, yang awalnya kami percaya  kualitas proyek terjamin, karena kontraktornya dari BUMN dan kondisi  ini harus di pertanggungjawabkan.

"Jalan Empunala ini   adalah jalan nasional yang telan anggaran milliaran, seharusnya  sejak awal  kontraktor sudah ada perhitungan, serta pengerjaanya harus ada pengawasan yang ketat," jelasnya.

Sementara itu, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRPRKP) Kota Mojokerto, Endah Supriyani, mengatakan, terkait  temuan anggota dewan saat lakukan sidak, ada beberapa faktor yang menyebabkan kerusakan proyek ini, yang jelas pada pelaksanaan secara teknis sudah melakukan semua persyaratannya.

"Secara kualifikasi teknis dan persyaratan pihak dinas PUPR  sudah melakukan semua, seperti uji tanah dan lain-lain, kalau dengan kerusakan jalan itu  secepatnya akan kami kerjakan agar jalan ini secepatnya bisa digunakan oleh masyarakat, "kata Endah ketika mendampingi  komisi II DPRD dalam Sidak.

Lanjut dikatakan Endah Supriyani, kami menduga kerusakan jalan itu salah satunya  diakibatkan adanya truck muatan melebihi tonase serta akibat adanya  pengalihan arus dampak pengecoran jalan propinsi, sehingga  banyak kendaraan beban berat melalui jalan Empunala waktu itu sedang pengerjaan.

"Saat pelaksanaan proyek jalan Empunala ini, banyak dilalui kendaraan  besar lewat akibat adanya peralihan dari jalur jalan provinsi," imbuhnya.

Pada kesempatan itu, Endah juga menyampaikan, proyek jalan Empunala ini ada masa pemeliharaan selama 1 tahun dengan jaminan anggaran sebesar 5% atau sekitar Rp5 Milliar lebih dari nilai kontrak sebesar Rp101 miliar

"Proyek jalan Empunala ini masih tahap masa pemeliharaan, jadi selama ada kerusakan masih menjadi tanggungjawab dari kontraktor, " pungkas Endah. (din/Adv)