JATIMPOS.CO/TUBAN – Materi program peningkatan mutu pendidikan kembali diupayakan oleh DPRD Tuban di komisi IV. Dalam kunjungan kerja yang dipimpin Tri Astuti di Dinas Pendidikan Kota Bekasi belakangan ini diantaranya membahas regulasi pembiayaan dan langkah peningkatan sumber daya manusianya.
Kunjungan kerja pada 10-12 Juni kemarin diterima Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Wijayanti. Astuti, panggilan akrab Tri Astuti menanyakan berapa APBD Kota Bekasi dan berapa anggaran yang dialokasikan untuk pendidikan. Terkait kesejahteraan tenaga pendidik dan ketersediaan sarpras di lingkungan Disdik Kota Bekasi, juga tak luput ditanyakan
"Ini sebagai acuan untuk perbandingan dengan Disdik Kabupaten Tuban," ungkap Astuti.
Menanggapi sejumlah pertanyaan tersebut, Wijayanti menjawab upaya peningkatan mutu pendidikan, Pemkot Bekasi secara berkala memberikan pelatihan workshop atau diklat kepada tenaga pendidik yang dibiayai APBD.
Selanjutnya, siswa di sekolah negeri maupun swasta diberikan Bosda dari APBD. Tiap siswa menerima 150 ribu per bulan, itu pun selain dari Bosnas. Selanjutnya ada bantuan untuk keluarga miskin yang menempuh jenjang kuliah diberikan bantuan 3 juta per tahun.
Sebab, Wijayanti menjelaskan, besaran APBD Kota Bekasi 7 triliun lebih. Untuk alokasi anggaran pendidikan sebesar 2 triliun lebih. Peruntukannya, untuk kesejahteraan para pendidik guru dari ASN diberikan TPP sebesar 4,4 juta tiap bulan dalam satu tahun dicairkan 11 bulan. Sedangkan guru swasta diberikan 500 ribu per bulan dan diwajibkan ikut menjadi peserta BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.
"Untuk guru kontrak diberikan gaji tiap bulan 3,9 juta," ujar Astuti.
Sedangkan, untuk sarana prasarana pendidikan di Kota Bekasi, semua sudah terpenuhi sesuai standar. Sampai saat ini, tidak ada sarana prasarana yang tidak bisa digunakan. (min)