JATIMPOS.CO//SURABAYA- DPRD Provinsi Jatim menggelar Forum Sinergitas Nasional dengan tema, “Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Guna Mewujudkan Insan yang Berkarakter”, di Gedung DPRD Jatim, Jum’at malam (7/2).

Nara sumber pada kegiatan itu, antara lain : Laksda TNI (Purn) Ir. Leonardi M.Sc Staf Khusus Kepala Staf Kepresidenan RI, Mayjen TNI Dr. I Putu Sastra Wingarta dan Mayjen TNI Imam Maksudi dari Lemhanas RI serta Prof. Akh. Muzakki Guru Besar UINSA/Sekretaris PWNU Jatim.

Wakil Gubernur Jawa Timur Elestianto Dardak yang memberi sambutan pada kesempatan itu mengemukakan, sebagai bangsa yang majemuk, nilai-nilai kebangsaan merupakan hal yang harus dijaga demi terjaganya kerukunan serta utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Untuk itu, sebagai bagian dari bangsa yang besar sepatutnya nilai-nilai tersebut harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

"Kami berharap, semangat nilai-nilai kebangsaan yang diperkuat oleh karakter yang kuat akan mencerminkan nilai sebagai bangsa yang besar sesuai Pancasila dan UUD 1945 bisa tertanam dalam kehidupan sehari-hari," ujar Wakil Gubernur.

Saat ini, aktualisasi nilai-nilai kebangsaan memiliki cara pandang yang sangat sulit diterjemahkan. Itu dikarenakan permasalahan di masyarakat sangatlah pragmatis dan kompleks. Terkadang, permasalahan sosial bisa diselesaikan dengan ilmu ekonomi atau masalah lain diselesaikan dengan pendekatan ilmu lainnya.

Maka, lewat permasalahan yang kompleks tersebut dibutuhkan nilai-nilai kebangsaan sebagai sebuah solusi dalam keseharian bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

"Lewat nilai-nilai kebangsaan itulah, yang akan merajut kita sebagai masyarakat Indonesia yang besar," terangnya.

Emil menyebut, bahwa Presiden Soekarno menegaskan bahwa jangan sekali-kali melupakan sejarah. Pesan tersebut sangatlah mendalam, bahwa sesungguhnya membangun sebuah negara baik di bidang ekonomi, tehnik, pertahanan, maka tahap pertama dan utamanya adalah membangun jiwa kebangsaan.

Menurutnya, keahlian sangatlah dibutuhkan. Karena keahlian tanpa dilandasi jiwa yang besar maka bisa dikatakan belum bisa membangun Bangsa dan Negara Indonesia yang besar.

"Maka kami sangat mengapresiasi kegiatan ini yang diyakini dapat menumbuhkembangkan Nation and Character Building sebagaimana diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 194," tutupnya. (hms)