JATIMPOS.CO/SUMENEP - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pendidikan, menyusul mencuatnya kembali dugaan perselingkuhan antara kepala sekolah dan guru honorer di wilayah kepulauan.

Kasus tersebut melibatkan EK, Kepala SDN Sakala II di Desa Sakala, Kecamatan Sapeken, yang diduga menjalin hubungan terlarang dengan RR, seorang guru honorer di sekolah yang sama.

Dugaan perselingkuhan itu semakin menguat setelah anak dari EK menemukan foto keduanya tengah berciuman mesra di ponsel milik sang ayah.

“Anaknya kaget saat membuka galeri di ponsel dan melihat foto ayahnya berciuman dengan anak buahnya,” kata MW, salah satu tokoh masyarakat setempat, Kamis (31/7/2025).

Menanggapi hal ini, Anggota Komisi IV DPRD Sumenep, Sami’oeddin, meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep bertindak tegas jika dugaan tersebut terbukti benar.

“Jika benar adanya, maka kedua oknum harus segera dievaluasi. Disdik Sumenep tidak boleh tinggal diam,” tegasnya.

Menurut dia, tenaga pendidik seharusnya menjadi teladan bagi peserta didik, bukan justru memperlihatkan perilaku yang tidak pantas. Ia pun menyebut bahwa kasus serupa sudah beberapa kali terjadi di lingkungan pendidikan Sumenep.

“Sudah cukup sering terjadi. Ini bukan hanya soal moral, tapi juga soal sistem dan pengawasan,” ujar politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Sami’oeddin mendesak agar Pemkab melalui Disdik Sumenep segera melakukan evaluasi menyeluruh, khususnya di wilayah kepulauan, baik dari sisi sistem pendidikan maupun mekanisme pengangkatan kepala sekolah.

“Pengangkatan kepala sekolah harus dilakukan dengan seleksi ketat dan profesional. Jangan sampai pendidikan di daerah terpencil jadi korban kelalaian sistem,” tambahnya.

Ia berharap, kejadian yang mencoreng dunia pendidikan tersebut tidak kembali terulang, serta mendorong adanya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun pendidikan yang lebih baik.

“Pendidikan adalah pondasi masa depan. Butuh komitmen dan keterlibatan semua pihak,” pungkasnya. (Dam)