JATIMPOS.CO/SURABAYA - Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke-75 yang jatuh pada tanggal 12 Oktober 2020, ternyata masih menyisakan banyak persoalan. Hal ini tak lepas dari kondisi force major pandemi Covid-19, sehingga program Nawa Bhakti Satya Gubernur Jawa Timur tak bisa berjalan maksimal.


Meski demikian, Ketua DPRD Jatim Kusnadi sangat mengapresiasi kinerja Pempov Jatim lantaran berhasil menangani pandemi Covid-19. Bahkan Jatim yang sempat memimpin kasus terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia sekarang bisa membebaskan 38 kabupaten/kota di Jatim dari Zona Merah dan tingkat penularannya sudah dibawah angka 1%.  

"Kami terima kabar baik jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Jatim sudah menurun, sehingga Jatim tak lagi menyandang zona merah. Bahkan dijadikan percontohan nasional oleh Presiden Joko Widodo bagi provinsi-provinsi lain dalam menangani Covid-19," kata politisi asal PDI Perjuangan, Senin (12/10).

Kabar baik lainnya, lanjut Kusnadi, Provinsi Jatim bukan hanya mampu mengendalikan sebaran dan penularan Covid-19, tetapi juga mampu memacu pertumbuhan ekonomi.

"Laporan dari BI Perwakilan di Jatim yang kami terima menyatakan pertumbuhan ekonomi Jatim semakin maju, sudah di bawah 5%. Kalau ini bisa dipertahankan, maka bukan tidak mungkin pada akhir tahun nanti pertumbuhan ekonomi Jatim tidak lagi minus, syukur-syukur nanti bisa plus walaupun hanya 1," bebernya.  

Untuk bisa mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang positif, DPRD Jatim mendorong supaya APBD Jatim dijadikan stimulus bagi pembukaan lapangan kerja khususnya bagi para pelaku UMKM, serta program-program padat karya.
 
"Kami yakin dengan program-program seperti itu maka akan banyak lapangan kerja yang tercipta sehingga orang-orang yang kehilangan pekerjaan saat pandemi bisa kembali bekerja dan mampu meningkatkan daya beli masyarakat," tandas Kusnadi yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim.  

Menata Ulang  RPJMD
Sementara itu, Ketua Fraksi PDIP DPRD Jawa Timur Sri Untari Bisowarno yakin bahwa kondisi ekonomi di Jawa Timur akan bangkit pasca pandemi Covid-19. Menurut Untari, kultur masyarakat Jawa Timur yang egaliter dan terbuka membuat recovery ekonomi bisa lebih percepat.

Lanjut dikatakan, Jawa Timur sebagai provinsi besar menjadi  penyangga Indonesia bagian timur dan memiliki peranan yang strategis bagi kemajuan perekonomian di Indonesia. "Sehingga  jika Jawa Timur maju dan sejahtera akan menyumbang kemajuan Indonesia sebesar 15 % itu," tambahnya.

Fraksi PDIP DPRD Jawa Timur, kata Untari, memberikan berbagai catatan kepada Pemprov Jatim dalam rangka koreksi untuk Jatim ke-75. Diantaranya adalah perlunya penataan ulang  RPJMD Jatim pasca pandemi Covid-19, yang dulu pernah disusun oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur. "Perlu re-desain RPJMD Jatim karena kondisi dan situasi pandemi mempengaruhi semua aspek kehidupan," tambahnya.

DPRD Jatim juga menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya terhadap Pemprov Jatim, TNI, Polri, tenaga medis dan semua elemen yang berhasil membuat penularan kasus covid-19 baru di Jatim melandai. Menurut dia, keberhasilan itu adalah kerja keras dari Pemprov Jatim dan berbagai elemen sehingga Covid-19 di Jatim bisa  menurun dan cenderung stabil.
"Apresiasi pada Pemprov Jatim yang telah bisa menangani Covid-19 bersama semua pemkab/Pemkot se-Jatim, sehingga bisa melampaui masa-masa sulit, dan sekarang sudah menuju provinsi hijau," tandasnya. (yus)