JATIMPOS.CO/BONDOWOSO - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bondowoso H.M Supriyadi meminta Pemerintah Daerah dan Satgas Pangan Bondowoso untuk mengontrol harga gabah petani, mengingat hingga hari ini harga gabah mencapai 3.400-3.600 per kg.
"Tidak hanya harganya, potongannya juga mencapai 10-12%. Saya minta agar pemerintah menjalankan fungsi monitoring, koordinasi dan pengawasannya agar para petani tidak dirugikan," ungkap Supriyadi saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (6/7/2021).
Lelaki yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Bondowoso itu menambahkan, isu pajak sembako dan pangan menjadi alasan tengkulak untuk menurunkan harga gabah petani.
"Petani sekarang ini dalam kesulitan, yang pertama biaya garab, tenaga, ditambah lagi pupuk juga agak sulit, belum lagi serangan hama karena musim sekarang tidak menentu, kalau harga terus menurun maka petani akan rugi," ungkapnya.
Ia mengatakan, sebagai anggota parlemen di daerah, pihaknya menaruh harapan besar pada Bulog supaya bisa membeli gabah petani dengan harga yang kompetitif.
"Dalam situasi pandemi covid 19 kita harus memperhatikan keluhan masyarakat. Jika pemasukan petani seret, maka daya beli masyarakat juga akan rendah, itu akan memperparah kondisi ekonomi kita," ujarnya.
Selain permintaan kita kepada pemerintah dan satgas pangan, kita juga akan menyampaikan aspirasi kita kepada Pemerintah Provinsi maupun Pusat.
"Selain ke Pemerintah Bondowoso, kita juga akan menyampaikan aspirasi kita melalui Fraksi Golkar kepada pemerintah Provinsi dan pusat, agar bisa menfasilitasi dalam mengontrol harga gabah petani menjadi normal seperti biasanya," pungkasnya. (eko)