JATIMPOS.CO/LAMONGAN - Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur, Kusnadi, bersama DPC PDI Perjuangan Lamongan menggelar baksos pengurukan jalan di Dusun Mediyeng, Desa Ketapangtelu, Kecamatan Karangbinangun, yang rusak akibat tergenang banjir luapan Sungai Bengawan Njero, Kamis (10/2/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Kusnadi menyampaikan bahwa pengurukan jalan ini dilakukan karena berawal dari keprihatinannya melihat kondisi jalan poros yang mengalami rusak parah.
"Sebagai bagian dari Pemerintah Provinsi Jatim, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, dengan melihat kondisi yang cukup memprihatinkan atas apa yang dialami oleh masyarakat di sini. Mudah-mudahan sedikit meringankan beban masyarakat," ungkap Kusnadi.
Dengan kondisi ini, Kusnadi yang datang langsung ke lokasi menuturkan, pihaknya akan merumuskan langkah-langkah agar dibahas lebih lanjut dalam perencanaan pembangunan di Pemerintah Provinsi Jatim.
"Jika pak presiden melihat ini, saya yakin beliau juga akan menangis. Ini akan saya bawa ke perencanaan pembangunan di Jatim, agar kondisi seperti ini tak terus menerus terjadi. Semoga 2 sampai 3 tahun ke depan bisa teratasi," tutur pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim ini.
Lebih lanjut, Kusnadi menyebut, ada sebanyak 29 dump truk batu kapur yang digelontorkan oleh PDI Perjuangan dalam pengurukan jalan ini. "Dananya berasal dari iuran atau patungan yang dilakukan oleh internal kepengurusan PDI P, mulai pengurus tingkat cabang hingga ranting," tandasnya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Kepala Desa Ketapangtelu, Habib Bainudin, menyampaikan rasa terimakasihnya atas bantuan pengurukan jalan yang telah disalurkan oleh PDI Perjuangan.
"Kami sampaikan terimakasih banyak kepada PDI Perjuangan. Inilah desa kami, dengan banyak sekali kekurangan. Jalan masuknya ciut, dalam desanya juga kondisinya enggak enak," ujar Kades Habib.
Menurut Habib, jalan poros desa yang berada di Desa Ketapangtelu ini memiliki panjang sekitar 2,2 km. Akibat banjir yang melanda, jalan ini mengalami kerusakan yang parah hingga menyebabkan banyak warga yang terjatuh saat melewatinya.
"Jalan ini tak hanya dilewati oleh warga Desa Ketapangtelu saja, namun juga warga dari Somowinangun, Sukorejo, dan desa lain dari Kecamatan Kalitengah," imbuhnya.
Selain itu, Habib menambahkan, rusaknya jalan akibat air banjir yang merendam selama berbulan-bulan ini juga secara otomatis memutus akses jalan setempat.
"Mayoritas warga Desa Ketapangtelu ini sebagai petambak. Dengan adanya banjir yang menggenangi selama kurang lebih dua setengah bulan ini menyebabkan aktivitas ekonominya pun turut macet," pungkasnya.
Seperti diketahui, Jalan Desa Ketapangtelu ini merupakan jalan poros penghubung antar desa yang terendam banjir selama lebih kurang 2,5 bulan, dengan ketinggian air yang mencapai 50 cm. Selain itu, desa ini juga rutin disatroni banjir tiap tahunnya. Sehingga aktivitas warga setempat pun lumayan terganggu. (bis)