JATIMPOS.CO/SAMPANG - Komisi tiga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sampang menggelar inspeksi mendadak (Sidak) ke dua lokasi proyek pipanisasi air bersih di wilayah Kabupaten Sampang, Kamis siang (17/10/2019).

Dua lokasi proyek pipanisasi dan pengeboran air bersih tersebut berlokasi di Kecamatan Torjun Sampang, tepatnya di Desa Pangongsean sampai Desa Torjun sepanjang 3.023 meter dan Desa Kanjar menuju Desa Pangilen sepanjang 3.000 meter.

Masing-masing nilai proyek yang bersumber dari APBD Sampang 2019 tersebut, nilainya cukup besar, yaitu 1.7 miliar, namun pengerjaannya terkesan banyak menyimpang dari Rancangan Anggaran Belanja (RAB) dan aturan.

Pantauan Jatim Pos, Hasil sidak Komisi tiga DPRD Sampang banyak menemukan pelanggaran dan kejanggalan yang perlu diperhatikan kontraktor pelaksana dan konsultan pengawas proyek.

H. Abdus Salam menuturkan, hasil pemeriksaan atau sidak, di dua titik proyek pipanisasi menemukan kejanggalan, antara papan nama proyek, dimana harusnya di pasang sesuai aturan yang ada sebagai bentuk transparansi pengerjaan yang jujur, sehingga tidak hanya Konsultan pengawas yang mengawasi, masyarakat setempat juga bisa mengawasi kegiatan proyek tersebut.

Ditambahkan Fauzan, politisi muda Partai Amanat Nasional (PAN) menuturkan, pihaknya juga menemukan volume kedalaman pemendaman pipa yang tidak sesuai RAB. Dimana dilokasi pertama sesuai RAB seharusnya 150 cm, namun kedalaman galian hanya 134 cm.

Komisi Tiga DPRD Sampang Sidak lokasi proyek pipanisasi air bersih yang bersumber dari APBD Sampang 2019

----------------------------

Bahkan sarana prasarana bahan proyek juga terlihat tidak lengkap, dari Pipa dan Pasir masih terlihat banyak kurang.

Hal Fatal lainnya, adalah Amdal atau analisis dampak lingkungan akibat adanya proyek tersebut seringkali di lalaikan para pekerja proyek atau kontraktor.

Jelas, hal kecil yang nampak dari Amdal dalan proyek pipanisasi tersebut, telah merusak jalan, lingkungan, debu, hingga bising serta mengganggu aktifitas warga setempat.

Menyikapi hal tersebut, Kontraktor pelaksana proyek dari CV. Putra Sejati berjanji akan segera memenuhi kekurangan dalam pelaksanaan proyek dimaksud.

Sementara Konsultan pengawas dari CV. Maha Karya Konsultan, Sahrul mengaku juga lalai kurang teliti dalam mengawasi proyek tersebut. Meski demikian, pihaknya mengaku telah dua kali memberikan teguran terkait berbagai masalah dalam pengerjaan proyek pipanisasi maha besar tersebut.(dir)