JATIMPOS.CO/LAMONGAN - Setelah sempat ditutup selama 5 bulan akibat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), pasar hewan yang ada di Kabupaten Lamongan secara resmi kembali dibuka.

Peresmian pembukaan pasar hewan di Kabupaten Lamongan secara simbolis dilaksanakan di pasar hewan yang terletak di Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan, Minggu (9/10/2022) pagi.

Acara pembukaan pasar hewan tersebut secara langsung dilakukan oleh Plt. Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Ummuronah dan didampingi oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Wahyudi, Direktur Perumda Pasar Hartono, Plt Dinas Perindustrian dan Perdagangan M. Zamroni, dan Kabag Perekonomian Erwin Sulistya.

Plt. Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Ummuronah mengatakan, pembukaan pasar hewan di Lamongan dilakukan untuk mengairahkan perekonomian warga khususnya pedagang hewan. Sebab selama ditutup perekonomian mereka sangat terganggu.

"Hari ini kita buka kembali pasar hewan di Kecamatan Tikung, semoga upaya ini dapat membangkitkan perekonomian masyarakat," jelasnya.

Meski sudah resmi dibuka, namun hewan yang dibawa oleh para pedagang harus benar-benar sehat. Hal ini harus dibuktikan dengan surat keterangan dari dinas kesehatan hewan. Jika nantinya terdapat hewan yang sakit atau terpapar PMK maka petugas akan melakukan karantina hewan tersebut secara mandiri.

"Ya pastinya kalau ada yang sakit, kita akan karantina terlebih dahulu, intinya hewan yang ada di sini harus sudah dalam keadaan sehat," imbuhnya.

Lebih lanjut, Ummuronah menjelaskan, petugas kesehatan hewan Pemkab Lamongan sendiri juga telah melakukan upaya pencegahan penularan PMK, dengan cara melakukan penyemprotan disinfektan dan pemberian vaksinasi bagi sapi. Sementara dari hasil informasi yang ia terima dari Dinas Kesehatan Hewan total ada 3.782 sapi yang tertular atau 75 persen dari 117 ribu populasi sapi di Lamongan. Dari jumlah itu 2.550 sudah dinyatakan sembuh.

"Pemberian vaksinasi bagi hewan itu ada dan setiap sapi yang sudah divaksin ada tandanya xab dan itu sudah bisa dibawa kemana-mana karena dinyatakan aman," ungkapnya.

Ditempat yang sama, Dirut Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Hartono, menambahkan jika pembukaan pasar tersebut sudah melalui petunjuk dari Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi. Melihat kondisi penyebaran wabah PMK di Kabupaten Lamongan, sudah berangsur menurun.

"Pembukaan ini berdasarkan petunjuk dari Pak Bupati, juga sudah melalui koordinasi dengan dinas Peternakan. Karena melihat kondisi PMK di Lamongan sudah melemah," kata Hartono, didamping Kabag Perekonomian, Erwin Sulistya.

"Alhamdulillah, hari ini sudah bisa dibuka dan kami berharap ini bisa menjadi awal pemulihan ekonomi mereka. Serta saya ucapkan terima kasih buat para pedagang, karena sudah sabar menunggu selama 5 bulan tutup dan sampai dibuka lagi. Sekaligus mau memulai peningkatan ekonomi lagi di pasar hewan ini," terusnya.

Sementara itu pembukaan pasar hewan tersebut disambut antusias para pedagang yang selama ini menggantungkan perekonomian di pasar hewan tersebut. Hal ini seperti diungkapkan salah satu pedagang bernama Mat, Ia mengatakan akibat adanya wabah PMK dan ditutupnya pasar hewan kemarin membuat jatuh perekonomiannya, bahkan tidak sedikit hewan yang dimilikinya mati.

"Sapi-sapi kami mati semua, uang-uang kami juga sudah habis, " ungkap Mat (67), warga Kecamatan Mantup saat berada di pasar hewan Kecamatan Tikung.

Atas dibukanya kembali pasar hewan ini dirinya merasa senang, bisa beraktivitas kembali bersama para pedagang yang ada di pasar hewan.

"Kami sangat berterima kasih kepada Pak Bupati, yang membuka kembali pasar ini. Terima kasih banyak," tambah Mat sambil mengacungkan 2 jempolnya. (bis)