JATIMPOS.CO/KOTA MADIUN - Realisasi nilai investasi di Kota Madiun terus tumbuh positif hingga melampaui target. Hal itu dikarenakan adanya perubahan besar yang terjadi di Kota Madiun. Sehingga, menjadi daya tarik tersendiri bagi investor.
Pemkot Madiun pun optimis nilai investasi tahun ini bakal lebih naik dan mampu mencatat surplus kembali seiring pandemi yang kian melandai.
" Realisasi surplus itu menunjukkan bahwa iklim investasi di Kota Madiun cukup baik meski di tengah situasi pandemi Covid-19, " kata Wali Kota Madiun, Maidi, Jum'at (18/11/2022).
Menurutnya, capaian investasi tahun ini hingga per September lalu dari target Rp 193 miliar, sudah menyentuh angka Rp 150 miliar.
Orang nomor satu di Kota Madiun ini pun mengaku bakal getol menggaet minat investor hotel berbintang untuk berinvestasi. Mengingat, saat ini Kota Madiun menjadi jujukan wisatawan, baik nasional maupun internasional.
“Tidak ada komunikasi buntu antara pengusaha dan pemerintah. Selama itu investasi sehat, semua terbuka bagi investor menanamkan investasi di kota kita,’’ katanya.
Lebih lanjut dia katakan, hingga saat ini sejumlah investor besar pun telah berinvestasi di Kota Madiun. Mulai gerai kuliner berkelas lokal hingga internasional. Seperti Nawasena, Srasadesa, My Story, McDonald’s, hingga Starbuck. Dengan adanya itu, Kota Madiun bakal menjadi satu-satunya daerah di Jawa Timur wilayah barat yang memiliki gerai makanan dan minuman paling lengkap.
‘’Sudah banyak investor rumah makan ternama serta gerai berjejaring internasional menanamkan investasinya di kota kita. Ketika investor bisa menjalankan usahanya dengan aman dan nyaman tanpa melanggar aturan, akan kami bantu mereka mengembangkan usaha di sini,’’ ujarnya.
Wali Kota Madiun juga memastikan tidak akan menghambat seluruh proses perijinan. Asalkan, investor menjalankan seluruh aturan yang berlaku.
“Saya pastikan masalah perizinan tidak menjadi hambatan kalau pengusaha telah memenuhi aturan yang berlaku, karena investasi di Kota Madiun cukup tinggi. Tapi yang masuk investasi sehat. Yang tidak sehat saya mohon maaf tidak boleh masuk kota,” tegasnya.
Diketahui sesuai data dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Madiun mencatat, sektor perdagangan menyentuh angka 60 persen capaian investasi di tahun 2020 dan 2021. Kemudian disusul sektor perhotelan dan restoran serta jasa lainnya.
Sementara pada tahun 2020 lalu, dari target investasi sebesar Rp 183 miliar, terealisasi Rp 327 miliar atau surplus Rp 144 miliar. Sedangkan sepanjang tahun 2021 nilai investasi menyentuh angka Rp 202 miliar atau surplus Rp 11 miliar dari target Rp 191 miliar. (Adv/jum).